Semarang (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo heran dengan masih banyaknya beredar kabar bohong atau hoaks meski tindakan hukum tegas sudah dilakukan terhadap sejumlah kasus.

Hal tersebut diungkap Presiden saat bersilaturahmi dengan santri Pondok Pesantren Al Itqon Semarang, Sabtu.

Presiden mengungkapkan sejumlah kasus hoaks yang sudah ditindak tegas secara hukum, seperti Obor Rakyat dan Saracen.

"Ini masih ada ribuan, apa tidak ada hal yang lebih baik," katanya.

Menurut Presiden, di setiap pilkada atau pemilihan presiden, akan muncul hoaks dan fitnah, terutama di media sosial.

"Itu bukan tata krama Indonesia, bukan etika Indonesia, bukan etika Islami kita," katanya.

Serangan hoaks dan fitnah terhadap dirinya tidak hanya terjadi kali ini saja, namun hal itu juga dialami pada Pemilu 2014.

Meski demikian, Kepala Negara menanggapinya sebagai hal yang biasa saja.

"Saya biasa saja, tapi apa itu pendidikan yang baik," kata Presiden.

Oleh karena itu, Presiden menitipkan kepada para santri untuk menjaga kerukunan dan persatuan.

Sementara itu, Ketua Yayasan Al Wathoniyah Pondok Pesantren Al Itqon, K.H.Ubaidillah Shodaqoh menyatakan kebanggaannya kepada Presiden atas sikapnya dalam menghadapi fitnah dan kabar bohong tersebut.

"Kami bangga karena beliau tetap sabar dan lembut kasih sayangnya kepada rakyat," katanya.