Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mendorong perempuan dalam berinovasi terutama dalam menciptakan perusahaan rintisan.

"Kami mendorong peran perempuan dalam berinovasi. Dalam acara Inovator Inovasi Indonesia (I3E) yang akan diselenggarakan di Yogyakarta, pada 25 hingga 28 Oktober, kami juga mengundang putri Sultan Yogyakarta yang juga seorang inovator di bidang teknologi," ujar Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Jumain Ape, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Selain itu, juga akan diundang Ibu Negara Iriana Joko Widodo untuk hadir dalam acara tersebut. Tujuannya untuk memotivasi para perempuan untuk melakukan inovasi.

Jumain menjelaskan saat ini telah membina sebanyak 923 perusahaan rintisan. Sebanyak 23 persen dari perusahaan rintisan tersebut bergerak dibidang teknologi informasi dan komunikasi dan sekitar 33 persen diantaranya fokus di bidang pangan. "Lainnya fokus di bidang kesehatan dan obat, transportasi, energi, pertahanan keamanan, material maju, dan bahan baku," katanya.

Dia menjelaskan perusahaan rintisan tersebut, terus mendapatkan pendampingan dan pembinaan dari Kemenristekdikti.

Disinggung mengenai potensi perusahaan pemula, Jumain menjelaskan bahwa potensi terbesar berada di perguruan tinggi. Hal itu dikarenakan perguruan tinggi sudah mempunyai hasil penelitian sebelumnya.

"Contohnya sistem peringatan kapal oleh Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), itu sudah ada sejak 2005," tambah dia.

Kegiatan I3E bertujuan untuk mempromosikan produk inovasi teknologi hasil karya anak bangsa kepada masyarakat luas.

"Kami ingin agar hasil inovasi dari para inovator benar-benar terasa manfaatnya bagi masyarakat dan menumbuhkan sektor industri, khususnya menjawab tantangan dan peluang di era Revolusi Industri 4.0," kata dia lagi.*

Baca juga: Parlemen dorong peran perempuan dalam kegiatan ekonomi

Baca juga: Artikel - Menanti peran besar perempuan dalam pemberantasan korupsi