Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup melemah seiring dengan investor yang mengambil posisi wait and see menjelang laporan kinerja emiten.

IHSG BEI ditutup melemah sebesar 23,37 poin atau 0,4 persen menjadi 5.845,24. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 8,45 poin atau 0,91 persen menjadi 920,20.

Kepala Riset Koneksi Kapital, Alfred Nainggolan di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa pelemahan IHSG relatif terbatas di tengah antisipasi investor terhadap hasil laporan keuangan emiten untuk periode kuartal ketiga.

"Kalau kita perhatikan, nilai transaksi harian dalam beberapa hari terakhir in relatif rendah sekitar Rp6 triliun dari biasanya sekitar Rp8 triliun hingga Rp9 triliun, menandakan investor wait and see," ujarnya.

Menurut dia, investor akan kembali agresif ketika emiten telah resmi menyampaikan kinerjanya. Namun sejauh ini, ekspektasinya cukup positif sehingga pelemahan IHSG cenderung terbatas.

Ia optimistis pergerakan IHSG pada pekan depan akan masuk dalam tren positif mengingat salah satu indikator ekonomi makro seperti data neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus.

Sementara itu, tercatat frekuensi perdagangan saham pada hari ini (17/10) sebanyak 340.293 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,56 miliar lembar saham senilai Rp6,58 triliun.

Sebanyak 179 saham naik, 204 saham menurun, dan 114 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa regional, di antaranya indeks nikkei melemah 126,08 poin (0,56 persen) ke 22.532,08, indeks Hang Seng menguat 106,85 poin (0,42 persen) ke 25.561,40, dan indeks Strait Times melemah 7,16 poin (0,23 persen) ke posisi 3.062,51.

Baca juga: Pergerakan saham kuartal keempat 2018 diprediksi bervariasi
Baca juga: IHSG melemah, kembali dipengaruhi sentimen perang dagang