BNPB: bantuan tenda dikhususkan untuk sekolah darurat
19 Oktober 2018 16:22 WIB
Arsip Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho saat jumpa pers terkait penanganan gempa dan tsunami Sulawesi Tengah di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (11/10/2018). (ANTARA/Dewanto Samodro)
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bantuan tenda dari dunia internasional akan dikhususkan untuk memenuhi kebutuhan sekolah darurat.
"Sebanyak 13 palet kemasan tenda sekolah bantuan UNICEF telah dikirimkan melalui dua kali pengiriman oleh pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat," kata Sutopo melalui grup perpesanan instan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah hingga Selasa (16/10) pukul 20.00 WITA, total sekolah terdampak di setiap tingkatan sebanyak 1.185 unit.
Kerusakan terbesar yang teridentifikasi adalah di Kabupaten Donggala (499 unit), Kota Palu (359 unit), Kabupaten Sigi (234 unit) dan Kabupaten Parigi Moutong (93 unit).
"Dari total jumlah tersebut, kerusakan ruang kelas dengan kategori rusak berat dan sedang mencapai 4.722 unit. Ribuan tenda untuk kelas darurat masih diperlukan di wilayah terdampak," jelasnya.
Sutopo mengatakan telah ada 20 negara yang membantu Indonesia selama penanganan darurat bencana di Sulawesi Tengah, yaitu Amerika Serikat, Australia, India, Inggris, Jepang, Jerman, Kanada, Korea, Malaysia, Perancis, Qatar, China, Rusia, Spanyol, Selandia Baru, Singapura, Swiss, Turki, dan Ukraina.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga mendapat bantuan dari Pusat Bantuan Kemanusiaan ASEAN (AHA Center) dan badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Total bantuan internasional yang telah diterima Indonesia 980 ton dengan kategori pangan dan nonpangan," kata Sutopo.
Bantuan internasional dipusatkan masuk melalui Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Balikpapan, Kalimantan Timur untuk kemudian dikirimkan ke Bandara Mutiara Al-Jufri di Palu.
Pada Rabu (17/10), enam pesawat dari Amerika Serikat, Australia, Kanada, Korea Selatan, Jepang dan Singapura mengirimkan bantuan 103 ton dari Balikpapan ke Palu.
Bantuan yang belum terkirim hingga Rabu terdiri atas 32 unit generator set dari China dan 42 set tenda dari UNICEF. Bantuan tersebut akan dikirim menggunakan pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat dan Jepang pada Jumat.
Baca juga: Bantuan untuk Palu terus bertambah
Baca juga: BNPB jatuhkan bom air di wilayah terdampak likuifaksi
"Sebanyak 13 palet kemasan tenda sekolah bantuan UNICEF telah dikirimkan melalui dua kali pengiriman oleh pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat," kata Sutopo melalui grup perpesanan instan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah hingga Selasa (16/10) pukul 20.00 WITA, total sekolah terdampak di setiap tingkatan sebanyak 1.185 unit.
Kerusakan terbesar yang teridentifikasi adalah di Kabupaten Donggala (499 unit), Kota Palu (359 unit), Kabupaten Sigi (234 unit) dan Kabupaten Parigi Moutong (93 unit).
"Dari total jumlah tersebut, kerusakan ruang kelas dengan kategori rusak berat dan sedang mencapai 4.722 unit. Ribuan tenda untuk kelas darurat masih diperlukan di wilayah terdampak," jelasnya.
Sutopo mengatakan telah ada 20 negara yang membantu Indonesia selama penanganan darurat bencana di Sulawesi Tengah, yaitu Amerika Serikat, Australia, India, Inggris, Jepang, Jerman, Kanada, Korea, Malaysia, Perancis, Qatar, China, Rusia, Spanyol, Selandia Baru, Singapura, Swiss, Turki, dan Ukraina.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga mendapat bantuan dari Pusat Bantuan Kemanusiaan ASEAN (AHA Center) dan badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Total bantuan internasional yang telah diterima Indonesia 980 ton dengan kategori pangan dan nonpangan," kata Sutopo.
Bantuan internasional dipusatkan masuk melalui Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Balikpapan, Kalimantan Timur untuk kemudian dikirimkan ke Bandara Mutiara Al-Jufri di Palu.
Pada Rabu (17/10), enam pesawat dari Amerika Serikat, Australia, Kanada, Korea Selatan, Jepang dan Singapura mengirimkan bantuan 103 ton dari Balikpapan ke Palu.
Bantuan yang belum terkirim hingga Rabu terdiri atas 32 unit generator set dari China dan 42 set tenda dari UNICEF. Bantuan tersebut akan dikirim menggunakan pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat dan Jepang pada Jumat.
Baca juga: Bantuan untuk Palu terus bertambah
Baca juga: BNPB jatuhkan bom air di wilayah terdampak likuifaksi
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018
Tags: