Chicago (ANTARA News) - Perusahaan mobil listrik AS, Tesla, mengumumkan telah meneken perjanjian dengan pemerintah kota Shanghai untuk mendirikan pabrik raksasa pertama di luar negeri, bernama Tesla Gigafactory, dilansir Xinhua, Kamis.

Menurut perjanjian itu, Tesla membeli sebidang tanah seluas 864.885 meter persegi. Meskipun Tesla tidak mengungkapkan harga, namun situs web Shanghai Land Market menunjukkan harga awal lahan itu mencapai 141 juta dolar AS (Rp 2,1 triliun).

Memiliki lahan merupakan langkah penting bagi Telsa sebagai "langkah ke depan, pabrik tempat pengembangan perakitan," kata wakil presiden penjualan Tesla, Robin Ren, dilansir Xinhua.

"Misi Tesla adalah mempercepat transisi dunia ke arah energi berkelanjutan, tidak hanya melalui kendaraan serba listrik, tetapi juga pembangkit energi dan penyimpanan energi bersih yang terukur," kata Ren.

Tesla menandatangani perjanjian dengan pemerintah kota Shanghai pada Juli untuk membangun pabrik berkapasitas tahunan mencapai 500.000 mobil listrik.

Tesla menjadi perusahaan pertama yang memanfaatkan kebijakan baru China yang memungkinkan pembuat mobil asing untuk mendirikan anak perusahaan di negara itu.

Baca juga: Agensi AS mengatakan klaim keamanan Tesla melampaui analisisnya