Peraih medali AG-APG mulai berjuang di atas meja
18 Oktober 2018 12:08 WIB
Peraih medali emas downhill putra pada Asian Games 2018, Khoiful Mukhib berpose sebelum menjalani tes CPNS di Cibubur, Jakarta, Kamis. Tes CPNS ini merupakan bonus dari pemerintah bagi peraih medali Asian Games dan Asian Para Games 2018 yang memenuhi syarat. (Antara/dok. pribadi)
Oleh Bayu Kuncahyo
Jakarta (ANTARA News) - Atlet Indonesia yang meraih medali pada Asian Games (AG) dan Asian Para Games (APG) 2018 terus dinaungi keberuntungan dan diguyur berbagai penghargaan dari pemerintah di era Presiden Jokowi.
Setelah mendapat kucuran bonus uang tunai, kali ini mereka juga dibukakan kesempatan dan mulai berjuang menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS).
Seperti yang dialami oleh peraih emas balap sepeda nomor downhill putra, Khoiful Mukhib. Pebalap asal Jawa Tengah itu mengaku ia sedang berjuang di atas meja guna mengikuti tes CPNS di lingkungan Kemenpora yang digelar di Cibubur, Jakarta, Kamis.
"Benar mas. Saat ini saya mengikuti tes CPNS," kata bapak yang baru saja dikaruniai seorang anak itu.
Khoiful Mukhib membuat kejutan saat meraih emas Asian Games 2018 lalu mengingat ada pebalap yang lebih diandalkan saat itu, Popo Ario Sejati. Namun, pebalap asal Jawa Timur itu justru nir medali pada kejuaraan multi event terbesar di Asia itu.
Meski berbeda dengan apa yang dilakukan saat ini, Mukhib mengaku optimistis mampu menyelesaikan serangkaian tes yang harus dijalani. Hal ini dilakukan untuk bekal masa depan setelah dirinya sudah tidak lagi menjadi tumpuan timnas mengingat regenerasi harus berjalan.
Jika di lapangan selalu menggunakan jersey Merah Putih maupun abu-abu yang bergaris Merah Putih sebagai predikat juara nasional downhill 2018, kali ini Mukhib datang ke lokasi tes dengan menggunakan pakaian berbeda yaitu menggunakan kemeja warna putih dan celana hitam berikut sepatu pantofel hitam.
"Doakan biar semuanya lancar," kata pebalap kelahiran Jepara, Jawa Tengah,15 Desember 1990 itu.
Pada tes CPNS ini, Mukhib tidak sendirinya karena bersama dengan peraih medali dari cabang balap sepeda lainnya diantaranya peraih perak BMX putra, I Gusti Bagus Saputra, perunggu BMX putri Wiji Lestari, peraih perunggu downhill putri, Nining Purwoningsih. Selain itu juga terlihat ratu BMX Asia Tenggara, Elga Kharisma Novanda.
Jumlah medali Asian Games 2018 yang diraih Indonesia adalah 31 emas 24 perak 43 perunggu atau total 98 medali. Meski demikian peraih medali ini tidak serta merta lolos menjadi CPNS mengingat banyak syarat yang harus dipenuhi termasuk batasan usia 35 tahun.
Apa yang dijalankan Mukhib sama dengan peraih perak atletik nomor 100 m T11 Asian Para Games 2018, Abdul Halim Dalimunthe. Pria murah senyum itu mengaku senang semua yang dijanjikan pemerintah langsung terpenuhi meski semuanya harus melalui tahapan dan persyaratan yang harus dipenuhi.
"Setelah bonus turun saya langsung ikut tes CPNS bersama peraih medali yang lain. Semua syarat juga sudah saya penuhi. Mohon doannya," kata atlet yang mengalami kebutaan permanen pada usia 16 tahun itu.
Atlet asal Bandung, Jawa Barat itu berharap semuanya bisa berjalan lancar. Pihaknya juga mengapresiasi apa yang telah diberikan oleh pemerintah. Abdul Halim berjanji akan terus meraih prestasi terbaik dan sasaran terdekatnya meraih emas ASEAN Para Games 2019 di Filipina.
Pada Asian Para Games 2018 Jakarta, kontingen Indonesia finis diurutan lima dengan raihan 37 emas 47 perak 51 perunggu atau dengan total medali 135 keping.
Jakarta (ANTARA News) - Atlet Indonesia yang meraih medali pada Asian Games (AG) dan Asian Para Games (APG) 2018 terus dinaungi keberuntungan dan diguyur berbagai penghargaan dari pemerintah di era Presiden Jokowi.
Setelah mendapat kucuran bonus uang tunai, kali ini mereka juga dibukakan kesempatan dan mulai berjuang menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS).
Seperti yang dialami oleh peraih emas balap sepeda nomor downhill putra, Khoiful Mukhib. Pebalap asal Jawa Tengah itu mengaku ia sedang berjuang di atas meja guna mengikuti tes CPNS di lingkungan Kemenpora yang digelar di Cibubur, Jakarta, Kamis.
"Benar mas. Saat ini saya mengikuti tes CPNS," kata bapak yang baru saja dikaruniai seorang anak itu.
Khoiful Mukhib membuat kejutan saat meraih emas Asian Games 2018 lalu mengingat ada pebalap yang lebih diandalkan saat itu, Popo Ario Sejati. Namun, pebalap asal Jawa Timur itu justru nir medali pada kejuaraan multi event terbesar di Asia itu.
Meski berbeda dengan apa yang dilakukan saat ini, Mukhib mengaku optimistis mampu menyelesaikan serangkaian tes yang harus dijalani. Hal ini dilakukan untuk bekal masa depan setelah dirinya sudah tidak lagi menjadi tumpuan timnas mengingat regenerasi harus berjalan.
Jika di lapangan selalu menggunakan jersey Merah Putih maupun abu-abu yang bergaris Merah Putih sebagai predikat juara nasional downhill 2018, kali ini Mukhib datang ke lokasi tes dengan menggunakan pakaian berbeda yaitu menggunakan kemeja warna putih dan celana hitam berikut sepatu pantofel hitam.
"Doakan biar semuanya lancar," kata pebalap kelahiran Jepara, Jawa Tengah,15 Desember 1990 itu.
Pada tes CPNS ini, Mukhib tidak sendirinya karena bersama dengan peraih medali dari cabang balap sepeda lainnya diantaranya peraih perak BMX putra, I Gusti Bagus Saputra, perunggu BMX putri Wiji Lestari, peraih perunggu downhill putri, Nining Purwoningsih. Selain itu juga terlihat ratu BMX Asia Tenggara, Elga Kharisma Novanda.
Jumlah medali Asian Games 2018 yang diraih Indonesia adalah 31 emas 24 perak 43 perunggu atau total 98 medali. Meski demikian peraih medali ini tidak serta merta lolos menjadi CPNS mengingat banyak syarat yang harus dipenuhi termasuk batasan usia 35 tahun.
Apa yang dijalankan Mukhib sama dengan peraih perak atletik nomor 100 m T11 Asian Para Games 2018, Abdul Halim Dalimunthe. Pria murah senyum itu mengaku senang semua yang dijanjikan pemerintah langsung terpenuhi meski semuanya harus melalui tahapan dan persyaratan yang harus dipenuhi.
"Setelah bonus turun saya langsung ikut tes CPNS bersama peraih medali yang lain. Semua syarat juga sudah saya penuhi. Mohon doannya," kata atlet yang mengalami kebutaan permanen pada usia 16 tahun itu.
Atlet asal Bandung, Jawa Barat itu berharap semuanya bisa berjalan lancar. Pihaknya juga mengapresiasi apa yang telah diberikan oleh pemerintah. Abdul Halim berjanji akan terus meraih prestasi terbaik dan sasaran terdekatnya meraih emas ASEAN Para Games 2019 di Filipina.
Pada Asian Para Games 2018 Jakarta, kontingen Indonesia finis diurutan lima dengan raihan 37 emas 47 perak 51 perunggu atau dengan total medali 135 keping.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: