Sepak Bola Nasional
Indra Sjafri: Timnas U-19 sekarang lebih berpengalaman dibandingkan 2013
17 Oktober 2018 18:10 WIB
Pelatih tim nasional sepak bola U-19 Indonesia Indra Sjafri memberikan keterangan di konferensi pers sebelum laga skuatnya kontra Taiwan di Grup A Piala U-19 Asia tahun 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (17/10/2018). (Asian Football Confederation/AFC)
Jakarta (ANTARA News) - Pelatih tim nasional sepak bola U-19 Indonesia Indra Sjafri mengatakan timnas U-19 yang sekarang disiapkan untuk Piala U-19 Asia 2018 lebih berpengalaman menjalani laga kompetitif dibandingkan skuat U-19 tahun 2013 yang juga ditangani Indra.
Sebab, dia menyebutkan, para pemain timnas U-19 saat ini merupakan para pesepak bola profesional yang bermain di klub-klub liga Indonesia maupun luar negeri. Sedangkan, pada tahun 2013, pemain-pemain timnas U-19 yang ketika itu menjuarai Piala U-19 AFF masih berstatus amatir lulusan sekolah menengah atas (SMA) sederajat.
"Ada kejenuhan di timnas U-19 tahun 2013 karena kami saat itu mengadakan pemusatan latihan jangka panjang. Sementara saat ini, kami hanya berlatih selama sekitar dua bulan karena anak-anak berkompetisi di liga," ujar Indra di Jakarta, Rabu.
Pelatih asal Sumatera Barat itu menilai, kondisi tersebut membuat dirinya yakin timnas U-19 sekarang bisa melaju lebih jauh di Piala U-19 Asia dibandingkan timnas U-19 tahun 2013 yang gagal lolos dari fase grup Piala U-19 Asia tahun 2014.
Meski demikian, selalu ada "plus minus" antara skuat tahun 2013 dan tahun 2018, lanjut Indra Sjafri.
Di tahun 2013, di mana ketika itu timnas U-19 diperkuat Evan Dimas, Ilham Udin, Maldini Pali dan kawan-kawan, memiliki ikatan antar-pemain (chemistry) yang kuat karena bersama-sama dalam waktu yang panjang. Metode permainan pun lebih mudah diberikan.
Sementara pada tahun 2018, saat timnas U-19 diisi nama-nama seperti Egy Maulana, Witan Sulaeman dan Muhammad Rafli Mursalim, butuh usaha ekstra untuk menyatukan visi bermain karena mereka datang dari klub yang berbeda.
"Saya harus lebih bekerja keras menyatukan gaya bermain," kata Indra.
Sebagai informasi, timnas U-19 Indonesia pada tahun 2013 masih dianggap sebagai salah satu timnas U-19 Indonesia terbaik sepanjang sejarah menilik dari gelar yang diperoleh.
Pada tahun 2013, mereka sukses menyabet gelar Piala U-19 AFF yang menjadi gelar juara pertama untuk Indonesia di turnamen itu. Lalu, mereka sukses pula lolos ke Piala U-19 Asia tahun 2014 usai menjadi juara Grup G kualifikasi, termasuk dengan menaklukkan Korea Selatan dengan skor 3-2 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Adapun timnas U-19 tahun 2018 belum memberikan gelar kepada Indonesia setelah menduduki peringkat ketiga di Piala U-19 AFF tahun 2018.
Prestasi terbaik timnas U-19 Indonesia sendiri terjadi pada tahun 1979. Kala itu, tim yang dilatih Soetjipto Soentoro berhasil masuk ke Piala U-20 Dunia, walau kesempatan tersebut datang usai beberapa negara Asia menolak tampil di turnamen tersebut.
Pada tahun 1961,timnas U-19 Indonesia juga mencatatkan prestasi gemilang di Piala U-19 Asia dengan menjadi juara.
Di Piala U-19 Asia 2018, timnas U-19 Indonesia menghadapi Taiwan di laga perdananya di Grup A yang berlangsung pada Kamis (18/10) mulai pukul 19.00 WIB di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Sebelumnya, di hari yang sama, Grup A akan terlebih dahulu mempertandingkan Uni Emirat Arab kontra Qatar di hari yang sama mulai pukul 16.00 WIB juga di SUGBK.
Baca juga: Taiwan tak ingin hanya numpang lewat
Baca juga: Hadapi Taiwan, Indonesia perkuat pertahanan dan antisipasi bola mati
Sebab, dia menyebutkan, para pemain timnas U-19 saat ini merupakan para pesepak bola profesional yang bermain di klub-klub liga Indonesia maupun luar negeri. Sedangkan, pada tahun 2013, pemain-pemain timnas U-19 yang ketika itu menjuarai Piala U-19 AFF masih berstatus amatir lulusan sekolah menengah atas (SMA) sederajat.
"Ada kejenuhan di timnas U-19 tahun 2013 karena kami saat itu mengadakan pemusatan latihan jangka panjang. Sementara saat ini, kami hanya berlatih selama sekitar dua bulan karena anak-anak berkompetisi di liga," ujar Indra di Jakarta, Rabu.
Pelatih asal Sumatera Barat itu menilai, kondisi tersebut membuat dirinya yakin timnas U-19 sekarang bisa melaju lebih jauh di Piala U-19 Asia dibandingkan timnas U-19 tahun 2013 yang gagal lolos dari fase grup Piala U-19 Asia tahun 2014.
Meski demikian, selalu ada "plus minus" antara skuat tahun 2013 dan tahun 2018, lanjut Indra Sjafri.
Di tahun 2013, di mana ketika itu timnas U-19 diperkuat Evan Dimas, Ilham Udin, Maldini Pali dan kawan-kawan, memiliki ikatan antar-pemain (chemistry) yang kuat karena bersama-sama dalam waktu yang panjang. Metode permainan pun lebih mudah diberikan.
Sementara pada tahun 2018, saat timnas U-19 diisi nama-nama seperti Egy Maulana, Witan Sulaeman dan Muhammad Rafli Mursalim, butuh usaha ekstra untuk menyatukan visi bermain karena mereka datang dari klub yang berbeda.
"Saya harus lebih bekerja keras menyatukan gaya bermain," kata Indra.
Sebagai informasi, timnas U-19 Indonesia pada tahun 2013 masih dianggap sebagai salah satu timnas U-19 Indonesia terbaik sepanjang sejarah menilik dari gelar yang diperoleh.
Pada tahun 2013, mereka sukses menyabet gelar Piala U-19 AFF yang menjadi gelar juara pertama untuk Indonesia di turnamen itu. Lalu, mereka sukses pula lolos ke Piala U-19 Asia tahun 2014 usai menjadi juara Grup G kualifikasi, termasuk dengan menaklukkan Korea Selatan dengan skor 3-2 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Adapun timnas U-19 tahun 2018 belum memberikan gelar kepada Indonesia setelah menduduki peringkat ketiga di Piala U-19 AFF tahun 2018.
Prestasi terbaik timnas U-19 Indonesia sendiri terjadi pada tahun 1979. Kala itu, tim yang dilatih Soetjipto Soentoro berhasil masuk ke Piala U-20 Dunia, walau kesempatan tersebut datang usai beberapa negara Asia menolak tampil di turnamen tersebut.
Pada tahun 1961,timnas U-19 Indonesia juga mencatatkan prestasi gemilang di Piala U-19 Asia dengan menjadi juara.
Di Piala U-19 Asia 2018, timnas U-19 Indonesia menghadapi Taiwan di laga perdananya di Grup A yang berlangsung pada Kamis (18/10) mulai pukul 19.00 WIB di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Sebelumnya, di hari yang sama, Grup A akan terlebih dahulu mempertandingkan Uni Emirat Arab kontra Qatar di hari yang sama mulai pukul 16.00 WIB juga di SUGBK.
Baca juga: Taiwan tak ingin hanya numpang lewat
Baca juga: Hadapi Taiwan, Indonesia perkuat pertahanan dan antisipasi bola mati
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: