Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku prihatin dua pegawainya menjadi tersangka karena kegiatan menembak di Lapangan Tembak Senayan, namun menyasar ke Gedung DPR/MPR.

“Itu sebenarnya kegiatan individu, saya prihatin itu satu perbuatan yang tidak patut,” kata Budi usai Grand Launching Automatic Identification System ITS di Jakarta, Rabu.

Budi mengaku menyerahkan kepada pihak berwajib terkait kasus tersebut.

“Saya serahkan pada hukum, hukum kan bicara satu sanksi bagi semua orang tidak terkecuali aparatur sipil negara,” katanya.

Terkait kegiatan menembak di jam kerja ASN, Budi mengatakan ada hukum di persidangan yang memberatkan.

Pada Selasa (16/10) Penyidik Polda Metro Jaya menetapkan dua orang berinisal IAW dan RMY sebagai tersangka insiden peluru nyasar ke ruang kerja anggota DPR.

Kedua tersangka menembakkan peluru dari tempat lapangan menembak di bilangan Senayan, Jakarta.

Saat ini kedua ASN masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian dan akan menunggu proses tersebut selesai.

Baca juga: Polisi tegaskan insiden peluru nyasar bukan ulah penembak jitu