144 pegolf profesional bersaing di Kuta Bali
17 Oktober 2018 17:07 WIB
President Director Combiphar, Michael Wanandi (tengah) memberikan keterangan persiapan pelaksanaan kejuaraan golf Combiphar Players Championship 2018 di New Kuta Golf Club Bali, 6-9 November. Ada 144 pegolf profesional dari 25 negara yang bakal unjuk kemampuan. (Antara/Bayu Kuncahyo)
Jakarta (ANTARA News) - 144 pegolf profesional dari kawasan Asia dipastikan bakal turun pada kejuaraan Combiphar Players Championship 2018 di New Kuta Golf Club Bali, 6-9 November dan kejuaraan ini adalah seri terakhir Asian Development Tour.
Ketua Umum Professional Golfers Association Tour of Indonesia (PGATI), Johannes Dermawan di Jakarta, Rabu mengatakan dari jumlah tersebut 40 diantaranya adalah pegolf profesional Indonesia. Selain itu ada 14 pegolf undangan terutama dari amatir.
"Pegolf terbaik Indonesia saat ini semuanya akan turun. Mulai dari Danny Masrin, Rory Hie hingga Elki Kow," katanya di sela persiapan yang untuk kedua kalinya digelar di Pulau Dewata itu.
Menurut dia, kejuaraan ini cukup bagus untuk pegolf Indonesia guna mengumpulkan poin internasionalnya. Apalagi banyak pegolf rangking dunia juga bakal turun pada kejuaraan yang memperebutkan total hadiah 100 ribu dolar Amerika Serikat itu.
"Ada pegolf dari 25 negara. Paling banyak dari Thailand dan Australia. Kami pastikan kejuaraan ini bakal berlangsung dengan ketat. Makanya kejuaraan ini pantas kita tunggu," katanya menambahkan.
Banyaknya pegolf Indonesia yang turun sangat diapresiasi oleh pihak sponsor dalam hal ini Combiphar. Presiden Direktur Combiphar Michael Wanandi berharap pegolf Indonesia mampu bersaing. Apalagi pihaknya juga memberikan banyak kesempatan pada atlet muda.
"Ini adalah kesempatan bagi atlet Indonesia untuk go internasional. Apalagi kejuaraan ini akan mendapatkan poin. Harapan kami pegolf Indonesia bisa masuk sepuluh besar," katanya.
Combiphar Players Championship 2018, bagi Michael Wanandi dinilai cukup istimewa karena bertepatan dengan ulang tahun ke-50 pada 9 November nanti. Apa yang dilakukan juga sebagai bentuk dedikasi pengembangan golf di Indonesia.
"Tahun lalu kita sempat was-was karena Gunung Agung. Semoga tahun ini bisa berjalan lancar. Tujuan lain kejuaraan ini juga untuk meningkatkan pariwisata Bali," kata pria yang juga hobi main golf itu.
Sementara itu salah satu pegolf Indonesia, Ekli Kow mengaku sudah siap untuk bersaing. Pihaknya tidak ingin gagal seperti kejuaraan sebelumnya. Menurut dia, pada kejuaraan tersebut banyak melakukan kesalahan teknis terutama dipukulan.
"Saya telah melakukan evaluasi hasil tahun lalu terutama untuk memahami karakter lokasi kejuaraan. Jadi saya sudah cukup siap. Tapi harus saya akui kejuaraan di Bali ini cukup berat," katanya.
Ketua Umum Professional Golfers Association Tour of Indonesia (PGATI), Johannes Dermawan di Jakarta, Rabu mengatakan dari jumlah tersebut 40 diantaranya adalah pegolf profesional Indonesia. Selain itu ada 14 pegolf undangan terutama dari amatir.
"Pegolf terbaik Indonesia saat ini semuanya akan turun. Mulai dari Danny Masrin, Rory Hie hingga Elki Kow," katanya di sela persiapan yang untuk kedua kalinya digelar di Pulau Dewata itu.
Menurut dia, kejuaraan ini cukup bagus untuk pegolf Indonesia guna mengumpulkan poin internasionalnya. Apalagi banyak pegolf rangking dunia juga bakal turun pada kejuaraan yang memperebutkan total hadiah 100 ribu dolar Amerika Serikat itu.
"Ada pegolf dari 25 negara. Paling banyak dari Thailand dan Australia. Kami pastikan kejuaraan ini bakal berlangsung dengan ketat. Makanya kejuaraan ini pantas kita tunggu," katanya menambahkan.
Banyaknya pegolf Indonesia yang turun sangat diapresiasi oleh pihak sponsor dalam hal ini Combiphar. Presiden Direktur Combiphar Michael Wanandi berharap pegolf Indonesia mampu bersaing. Apalagi pihaknya juga memberikan banyak kesempatan pada atlet muda.
"Ini adalah kesempatan bagi atlet Indonesia untuk go internasional. Apalagi kejuaraan ini akan mendapatkan poin. Harapan kami pegolf Indonesia bisa masuk sepuluh besar," katanya.
Combiphar Players Championship 2018, bagi Michael Wanandi dinilai cukup istimewa karena bertepatan dengan ulang tahun ke-50 pada 9 November nanti. Apa yang dilakukan juga sebagai bentuk dedikasi pengembangan golf di Indonesia.
"Tahun lalu kita sempat was-was karena Gunung Agung. Semoga tahun ini bisa berjalan lancar. Tujuan lain kejuaraan ini juga untuk meningkatkan pariwisata Bali," kata pria yang juga hobi main golf itu.
Sementara itu salah satu pegolf Indonesia, Ekli Kow mengaku sudah siap untuk bersaing. Pihaknya tidak ingin gagal seperti kejuaraan sebelumnya. Menurut dia, pada kejuaraan tersebut banyak melakukan kesalahan teknis terutama dipukulan.
"Saya telah melakukan evaluasi hasil tahun lalu terutama untuk memahami karakter lokasi kejuaraan. Jadi saya sudah cukup siap. Tapi harus saya akui kejuaraan di Bali ini cukup berat," katanya.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: