Oleh Azizah Fitriyanti

Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva menegaskan negaranya tidak akan memindahkan kedutaan besar dari Tel Aviv ke Yerusalem, meskipun saat ini beberapa negara telah dan berencana mengikuti langkah Amerika Serikat itu.

"Kami tidak berencana memindahkan kedutaan kami, dan posisi kami jelas mendukung solusi dua negara," kata Vorobieva dalam keterangan kepada pers di Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Rabu (17/10).

Penegasan itu kembali disampaikan Dubes Vorobieva terkait pengumuman Perdana Menteri Scott Morrison yang berencana memindahkan Kedubes Australia dari Tel Aviv ke Yerusalem mengikuti langkah Presiden AS Donald Trump.

Vorobieva enggan mengomentari motif dari rencana Morrison itu, namun jika dilihat dari hubungan Australia yang merupakan salah satu sekutu AS maka mungkin saja rencana tersebut akan terjadi.

Meskipun demikian, Vorobieva berharap agar rencana itu tidak terjadi dan semua negara perlu berhati-hati karena masalah Palestina dan Israel sangat sensitif sehingga mengikuti langkah AS untuk memindahkan kedutaan besar ke Yerusalem hanya akan memperburuk proses perdamaian yang berjalan sulit.

"Rusia bersama Indonesia dalam hal ini, bahwa solusi dua negara merupakan satu-satunya cara yang nyata saat ini untuk perdamaian Israel dan Palestina, dan jika negara-negara lain mengikuti standar ganda AS maka komitmen mereka pada perdamaian sangat perlu dipertanyakan," kata dia.

Terkait kemungkinan perubahan sikap AS dalam Dewan Keamanan PBB dalam menyikapi berbagai isu internasional setelah Perwakilan Tetap AS untuk PBB Nikki Haley mengundurkan diri tahun depan, terutama tentang Palestina dan berbagai kritik pada Rusia, Vorobieva mengatakan kemungkinannya sangat kecil.

"Fakta bahwa dia mengundurkan diri tidak akan mengubah keputusan yang diambil Kongres maupun Presiden AS, saya meragukan kepribadian seorang utusan berarti banyak dalam hal ini, meskipun Haley memang cukup keras dalam membahasakan kebijakan negaranya," kata dia. ***2***