Presiden sebut perkembangan teknologi picu gaya hidup tak sehat
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi (kiri ke kanan) Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Dirut GBK Winarto, Menteri Sosial Agus Gumiwang, Mensesneg Pratikno, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau fasilitas umum untuk masyarakat berkebutuhan khusus di Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (16/10/2018). Kunjungan tersebut untuk menyaksikan secara langsung kelengkapan fasilitas bagi disabilitas serta mengajak seluruh pemangku kepentingan membuat kebijakan yang ramah untuk masyarakat berkebutuhan khusus. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.
"Saya mendapatkan data penyakit katastropik mematikan justru terus meningkat," kata Jokowi dalam pidatonya saat menghadiri Pembukaan Kongres Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) di Balai Sidang Jakarta, pada Rabu.
Menurut Presiden, hal itu sesuai dengan data belanja BPJS Kesehatan yang menunjukkan besarnya jumlah klaim.
Pada 2017, BPJS mencatatkan klaim untuk kasus penyakit jantung sebesar Rp9,25 triliun, klaim untuk pengobatan kanker Rp3 triliun, klaim untuk gagal ginjal Rp2,2 triliun, serta penanganan stroke Rp2,2 triliun.
Sementara itu, klaim non katastropik pada 2017 seperti klaim operasi katarak tercatat Rp2,6 triliun serta klaim fisioterapi Rp965 miliar.
Kepala Negara menegaskan pada saat kemajuan teknologi saat ini, menjaga kesehatan dan mencegah penyakit oleh masyarakat sangat utama ketimbang mengobati.
"Mempromosikan gaya hidup sehat juga sangat utama agar kualitas sumber daya manusia kita prima dan masyarakat bisa mengaktualisasikan kapasitasnya untuk membangun bangsa negara ini," kata Presiden.
Sejumlah pejabat yang mendampingi Presiden dalam acara itu adalah Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dan Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris.
Baca juga: KPAI minta bayi baru lahir dicakup JKN
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018