Jakarta (ANTARA News) - Antusiasme April Jasmine saat merawat kedua bayi kembarnya, Aqil Mahmoed Sibawaih dan Mahier Mahmoed Syairoziy, yang kini keduanya berusia 5 bulan, ditunjukkan dengan memberikan MPASI (Makanan Pendamping ASI).

Ibu dari tiga anak ini telah memberi MPASI kepada bayi kembarnya sejak usia 5 bulan, meski pada umumnya MPASI diberikan pada usia 6 bulan. Keputusan itu berdasarkan hasil konsultasi dengan dokter anak.

Menurut dokter, kata April, pemberian MPASI ini berdasarkan grafik pertumbuhan bayi, seperti grafik lingkar kepala, tinggi badan, berat badan bayi.

“Saya membiasakan bayi saya dipangku saat sarapan sejak usia 3 bulan. Secara motorik, bayi sudah bisa angkat kepala. Saat saya makan, dia mau ambil sendok,” ujarnya seusai acara “Shopee Big Home Sale” di Jakarta, Selasa.

Kemudian, sambung April, dokter menyarankan agar ia memberikan bubur dengan campuran daging.

Baca juga: Komposisi MPASI yang tepat

“Kurang zat besi itu sering terjadi pada bayi, khususnya bayi kembar. Walaupun ada vitamin zat besi yang akan diberikan seminggu setelah MPASI, mulailah dengan membuatkan bubur dengan sayuran. Usahakan sayuran tidak banyak dulu karena bisa sebabkan sembelit dan langsung kasih daging merah saja,” ungkap istri Ustaz Solmed tersebut.

April menjadwalkan MPASI bagi kedua bayinya.

“Saya berikan MPASI itu jam tujuh pagi, duabelas siang, dan tujuh malam. Lalu, ada snack pada jam sepuluh pagi dan empat sore. Dan setiap empat hari sekali ganti menu MPASI,” terang pebisnis kelahiran 1 April 1985.

“Saya memasuk hari ke-6 ini, saya mencoba bubur dengan daging putih atau ayam setelah sebelumnya mencobakan bubur dengan daging merah. Tujuannya untuk mengetahui, apakah bayi alergi atau tidak. Dan setiap snack itu, airnya adalah ASI. Bila ASI tidak cukup, saran dokter, gunakan air panas di dispenser dan dibiarkan air mendingin di suhu luar dan baru kemudian diberikan ke bayi,” pungkas April.

Baca juga: April Jasmine bertekad beri bayi kembarnya asi akslusif