Kekeringan meluas di Gunung Kidul
16 Oktober 2018 20:54 WIB
Arsip Foto. Seorang warga yang membawa jeriken berisi air bersih melintas di tengah telaga Prigi yang mengering di Desa Prigi, Tepus, Gunung Kidul, Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Noveradika)
Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (ANTARA News) - Kekeringan meluas hingga mencakup 14 kecamatan di wilayah Kabupaten Gunung Kidul menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat.
"Kami akan mempertimbangkan untuk penetapan status tanggap darurat kekeringan di Gunung Kidul," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Kidul Edy Basuki, Selasa.
Menurut data terakhir BPBD, per 10 Oktober kekeringan melanda 59 desa di 14 kecamatan di Kabupaten Gunung Kidul.
"Kekeringan semakin meluas, ini memang karena musim hujan yang tak kunjung datang sehingga masyarakat saat ini mulai kesulitan air," kata Edy.
Seiring dengan meluasnya kekeringan, ia mengatakan, warga terdampak kekeringan yang semula 96.523 orang bertambah menjadi 116.216 orang dan kemudian meningkat menjadi 122.104 orang.
"Dengan meluasnya dampak kekeringan ini, pada Jumat (19/10) kami akan melakukan rapat koordinasi untuk membahas apakah status tanggap darurat akan diterapkan," kata Edy.
BPBD terus menyalurkan bantuan air bersih ke wilayah terdampak kekeringan yang mengajukan permohonan. Namun penyalurannya kadang terkendala medan yang sulit.
"Kondisi geografis wilayah terdampak kekeringan yang pegunungan dan jalan sempit menghambat distribusi air," katanya.
Baca juga: BNPB: 4.053 desa dilanda kekeringan
Baca juga: 22 kabupaten/kota di Jawa Barat hadapi kekeringan
"Kami akan mempertimbangkan untuk penetapan status tanggap darurat kekeringan di Gunung Kidul," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Kidul Edy Basuki, Selasa.
Menurut data terakhir BPBD, per 10 Oktober kekeringan melanda 59 desa di 14 kecamatan di Kabupaten Gunung Kidul.
"Kekeringan semakin meluas, ini memang karena musim hujan yang tak kunjung datang sehingga masyarakat saat ini mulai kesulitan air," kata Edy.
Seiring dengan meluasnya kekeringan, ia mengatakan, warga terdampak kekeringan yang semula 96.523 orang bertambah menjadi 116.216 orang dan kemudian meningkat menjadi 122.104 orang.
"Dengan meluasnya dampak kekeringan ini, pada Jumat (19/10) kami akan melakukan rapat koordinasi untuk membahas apakah status tanggap darurat akan diterapkan," kata Edy.
BPBD terus menyalurkan bantuan air bersih ke wilayah terdampak kekeringan yang mengajukan permohonan. Namun penyalurannya kadang terkendala medan yang sulit.
"Kondisi geografis wilayah terdampak kekeringan yang pegunungan dan jalan sempit menghambat distribusi air," katanya.
Baca juga: BNPB: 4.053 desa dilanda kekeringan
Baca juga: 22 kabupaten/kota di Jawa Barat hadapi kekeringan
Pewarta: Sutarmi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: