Semarang (ANTARA News) - PT Sumgshim Internasional yang berlokasi di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mengekspor sekitar 800.000 set kuku palsu per bulan ke Amerika Serikat (AS), Swedia, dan Korea Selatan (Korsel) untuk memenuhi kebutuhan konsumen. "Tujuan negara ekspor, antara lain Amerika Serikat, Swedia, dan Korea Selatan. Ketiga negara itu menjadi andalan ekspor kuku palsu Purbalingga," kata Supervisor PT Sumgshim Internasional, Kukuh Mardiyanto, di Purbalingga, Senin. Menurut Kukuh, perusahaannya yang telah menjalin mitra dengan warga Purbalingga setiap hari mampu memproduksi sebanyak 8.000 set kuku palsu dengan pewarnaan menggunakan teknik cetak (printing), penyemprotan (airbrush), dan lukis (painting). Ia mengatakan, perusahaan yang berdiri sejak 1999 dan memiliki karyawan 300 orang tersebut mendatangkan bahan baku kuku palsu yang berupa biji plastik dari Korea Selatan sebanyak 10 ton per tahun. Sebenarnya, kata Kukuh, permintaan kuku palsu dari mancanegara cukup besar, namun perusahaannya baru mampu memproduksi sebanyak 8.000 unit per hari karena keterbatasan kapasitas produksi. "Kita memang baru fokus ekspor ke AS, Swedia, dan Korea Selatan. Belum berani ekspansi ke negara-negara lain, meskipun permintaannya cukup besar," katanya. Ia mengatakan, prospek bisnis kuku palsu sangat cerah karena perusahaan yang memproduksi kuku palsu di Indonesia belum banyak. "Saat ini perusahaan yang memproduksi kuku palsu baru ada di Tangerang," katanya. Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) itu telah melakukan program kepedulian lingkungan dengan menjalin kemitraan terhadap 1.500 warga Purbalingga untuk proses produksi awal kuku palsu. (*)