Tokyo (ANTARA News) - Suzuki akan menghentikan penjualan mobil diesel di Eropa pada akhir tahun, sementara Mitsubishi juga berencana menarik mobil penumpang bermesin diesel dari pasar utamanya di Inggris dan Jerman.

Suzuki dan Mitsubishi mempertimbangkan untuk tidak menjual kendaraan diesel di Eropa sejalan dengan ketatnya peraturan lingkungan terhadap emisi dan menurunnya minat masyarakat terhadap mobil diesel, dilansir Nikkei, Senin (15/10).

Mundurnya Suzuki dan Mitsubishi membuat Mazda menjadi satu-satunya pabrikan utama asal Jepang yang masih fokus pada mobil diesel di Eropa.

Adapun Nissan Motor dan Toyota Motor mengatakan tengah mempertimbangkan langkah mundur, kendati Mazda bersikeras bahwa mesin diesel akan kembali menjadi tren industri.

Mobil diesel memang sempat populer di Eropa karena dianggap lebih efisien, kendati hal itu berubah setelah skandal emisi Volkswagen terungkap pada 2015.

Suzuki memutuskan menghapus kendaraan diesel dari jajaran mobil barunya di Eropa karena sudah berhenti memproduksi model tersebut di pabrik Hungaria pada musim panas ini.

Penjualan mobil diesel mereka pun kurang dari 10 persen dari 281.000 unit yang terjual di Eropa sepanjang tahun fiskal 2017. Kendati demikian, Suzuki mempertahankan mesin diesel di India karena menyumbang penjualan 30 persen.

Mitsubishi Inggris dan Jerman juga berhenti menawarkan mesin diesel pada produk SUV maupun model penumpang lainnya. Langkah serupa akan dilakukan di Prancis dan pasar lainnya, meskipun Mitsubishi tetap menjual pickup diesel.

Baca juga: Penjualan mobil diesel di Eropa merosot tajam

Baca juga: Inggris pastikan akhiri penjualan mobil diesel dan bensin pada 2040

Baca juga: Roma akan larang mobil bertenaga diesel mulai 2024