IHSG dibuka hanya naik tipis meski investor lakukan aksi beli
16 Oktober 2018 09:40 WIB
Ilustrasi: Sejumlah karyawan dan pelaku usaha berada di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi dibuka menguat 10 poin menjadi 5.737,94 dari posisi sebelumnya 5.727,25
Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 2,69 poin atau 0,32 persen menjadi 903,21.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Selasa, menilai kondisi surplus neraca perdagangan senilai 0,23 miliar dolar AS yang diiringi dengan aksi beli investor asing tampaknya belum terlalu mengangkat IHSG.
Meskipun September 2018 mengalami surplus, secara akumulasi neraca perdagangan Januari sampai dengan September tahun ini tetap masih defisit 3,78 miliar dolar AS.
"Apalagi ditambah dengan stagnannya rupiah dan kembali naiknya imbal hasil obligasi, membuat IHSG kehilangan momentum untuk bertahan positif," kata dia.
Reza mengatakan IHSG diharapkan selanjutnya dapat bertahan di atas support 5.689-5.700 dan diharapkan dapat menyentuh kisaran 5.738 sampai 5.749.
IHSG juga diperkirakan akan terkonsolidasi terlebih dahulu sebelum kembali mengalami kenaikan. Diharapkan aksi jual tidak membesar agar tidak menambah tekanan pada IHSG.
Baca juga: IHSG ditutup turun terimbas pelemahan bursa global
Baca juga: IHSG menguat respon positif IMF-WBG 2018
Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 2,69 poin atau 0,32 persen menjadi 903,21.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Selasa, menilai kondisi surplus neraca perdagangan senilai 0,23 miliar dolar AS yang diiringi dengan aksi beli investor asing tampaknya belum terlalu mengangkat IHSG.
Meskipun September 2018 mengalami surplus, secara akumulasi neraca perdagangan Januari sampai dengan September tahun ini tetap masih defisit 3,78 miliar dolar AS.
"Apalagi ditambah dengan stagnannya rupiah dan kembali naiknya imbal hasil obligasi, membuat IHSG kehilangan momentum untuk bertahan positif," kata dia.
Reza mengatakan IHSG diharapkan selanjutnya dapat bertahan di atas support 5.689-5.700 dan diharapkan dapat menyentuh kisaran 5.738 sampai 5.749.
IHSG juga diperkirakan akan terkonsolidasi terlebih dahulu sebelum kembali mengalami kenaikan. Diharapkan aksi jual tidak membesar agar tidak menambah tekanan pada IHSG.
Baca juga: IHSG ditutup turun terimbas pelemahan bursa global
Baca juga: IHSG menguat respon positif IMF-WBG 2018
Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018
Tags: