Laporan dari London
Selain keindahan alam, Sumatera Barat tawarkan wisata halal kepada oman
16 Oktober 2018 07:45 WIB
Ilustrasi: Warga beraktivitas di kawasan Nagari (Desa) Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Senin (5/6/2017). Desa Pariangan yang merupakan desa tertua di Sumbar itu dikenal karena dinilai sebagai "Desa Terindah di Dunia" versi majalah pariwisata Internasional dari New York, Amerika Serikat, Travel Budget. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
London (ANTARA News) - Beragam keindahan alam selalu menjadi sumber daya tarik wisatawan, namun tidak hanya itu yang ditawarkan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, kemasan wisata halal dipromosikan untuk menjaring wisatawan dari Oman, negara di Timur Tengah, yang sebagian besar penduduknya beragama Islam.
KBRI Muscat bekerja sama dengan Association of Sales Travel Indonesia (ASATI) Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat dan Kementerian Pariwisata mempromosikan wisata halal tersebut di Oman.
Fungsi Pensosbud KBRI Muscat RM Virgino Rikaryanto kepada Antara London, Selasa, menyebutkan bila selama ini arus wisatawan mancanegara (wisman) dari negara Teluk tersebut hanya berkisar ke Jakarta dan Jawa Barat, maka kali ini mereka diundang untuk melihat destinasi baru di pulau Sumatera dan Bali.
Provinsi Sumatra Barat menawarkan wisata halal, keindahan alam dan keramahan penduduknya bagi wisatawan dari Oman, negara yang warganya sebagian besar beragama Islam.
KBRI Muscat mengundang jurnalis dan agen perjalanan dari Oman untuk melihat sendiri keindahan alam Sumatera Barat, merasakan keramahan penduduknya, serta menikmati kemudahan memperoleh makanan halal, dan menemukan tempat ibadah di seluruh penjuru provinsi.
Keunikan sejarah kota Sawahlunto, sejuknya udara Bukittinggi, megahnya Istana Pagaruyung, cantiknya Ngarai Sianok, dan indahnya pulau-pulau di Pesisir Selatan, dapat dirasakan langsung oleh sembilan peserta familiarization trip dari Oman selama lima hari berada di Sumatera Barat, dari tanggal 6 sampai 10 Oktober lalu.
Selama berada di Sumbar, Gubernur Irwan Prayitno, Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah, hingga Walikota Sawahlunto, Deri Asta, menjamu para tamu dari negara Teluk tersebut.
Tidak hanya mengajak berwisata, para pejabat juga menawarkan peluang investasi, khususnya di sektor pariwisata, bagi warga Oman yang berminat.
Selepas menikmati indahnya Sumatera Barat, para peserta diajak melancong ke Bali selama tiga hari, mulai tanggal 10 hingga 13 Oktober.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengundang peserta yang merupakan bagian dari upaya pemulihan pariwisata Bali pasca-gempa Lombok yang berdampak pula ke destinasi di Pulau Dewata itu.
Selama berada di Bali, peserta diajak mengunjungi sentra-sentra kerajinan tangan seperti perak dan batik, menikmati kopi khas Bali, dan merasakan serunya arung jeram di Sungai Ayung, Ubud.
Kemenpar mempertemukan mereka dengan pelaku bisnis wisata setempat untuk membuka peluang kerja sama.
Khalfan Al Amri, salah satu peserta yang sehari-harinya bekerja di Oman TV, mengaku takjub dengan keindahan alam Indonesia, khususnya di Sumatera Barat.
Rekannya, Nabil Ebrahim yang bekerja di Al Julandani Tours, menyatakan sangat terkesan dengan keramahan masyarakat setempat. Ke mana pun mereka pergi, sambutan warga sangat meriah dan hangat.
Asila Saif yang merupakan satu-satunya peserta wanita dalam rombongan, mendapat pertanyaan dan komentar bertubi-tubi tentang perjalanannya kali ini dari pengikutnya di dunia maya. Wanita bekerja di Radio Shabab ini memiliki pengikut lebih dari 195 ribu di instagram dan 44 ribu di snapchat, dua media sosial yang paling banyak digunakan di Oman.
Sebelum mengunjungi Padang, peserta juga diundang menghadiri Garuda Indonesia Travel Fair di Convention Center Jakarta dan melihat langsung gairah industri wisata Indonesia yang dipadati pengunjung sejak pagi hingga malam.
Jumlah wisatawan asal Oman ke Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hingga September, tercatat sejumlah 22. 287 warga Oman mengunjungi Indonesia, naik sebesar 71,3 persen dari periode yang sama 2017.
Selama tiga tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan turis asal Oman melampaui 40 persen. Di kawasan Timur Tengah, Oman menapaki peringkat kedua wisatawan asing ke Indonesia setelah Arab Saudi.
Baca juga: Pemerintah diharapkan kembangkan destinasi wisata halal
KBRI Muscat bekerja sama dengan Association of Sales Travel Indonesia (ASATI) Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat dan Kementerian Pariwisata mempromosikan wisata halal tersebut di Oman.
Fungsi Pensosbud KBRI Muscat RM Virgino Rikaryanto kepada Antara London, Selasa, menyebutkan bila selama ini arus wisatawan mancanegara (wisman) dari negara Teluk tersebut hanya berkisar ke Jakarta dan Jawa Barat, maka kali ini mereka diundang untuk melihat destinasi baru di pulau Sumatera dan Bali.
Provinsi Sumatra Barat menawarkan wisata halal, keindahan alam dan keramahan penduduknya bagi wisatawan dari Oman, negara yang warganya sebagian besar beragama Islam.
KBRI Muscat mengundang jurnalis dan agen perjalanan dari Oman untuk melihat sendiri keindahan alam Sumatera Barat, merasakan keramahan penduduknya, serta menikmati kemudahan memperoleh makanan halal, dan menemukan tempat ibadah di seluruh penjuru provinsi.
Keunikan sejarah kota Sawahlunto, sejuknya udara Bukittinggi, megahnya Istana Pagaruyung, cantiknya Ngarai Sianok, dan indahnya pulau-pulau di Pesisir Selatan, dapat dirasakan langsung oleh sembilan peserta familiarization trip dari Oman selama lima hari berada di Sumatera Barat, dari tanggal 6 sampai 10 Oktober lalu.
Selama berada di Sumbar, Gubernur Irwan Prayitno, Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah, hingga Walikota Sawahlunto, Deri Asta, menjamu para tamu dari negara Teluk tersebut.
Tidak hanya mengajak berwisata, para pejabat juga menawarkan peluang investasi, khususnya di sektor pariwisata, bagi warga Oman yang berminat.
Selepas menikmati indahnya Sumatera Barat, para peserta diajak melancong ke Bali selama tiga hari, mulai tanggal 10 hingga 13 Oktober.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengundang peserta yang merupakan bagian dari upaya pemulihan pariwisata Bali pasca-gempa Lombok yang berdampak pula ke destinasi di Pulau Dewata itu.
Selama berada di Bali, peserta diajak mengunjungi sentra-sentra kerajinan tangan seperti perak dan batik, menikmati kopi khas Bali, dan merasakan serunya arung jeram di Sungai Ayung, Ubud.
Kemenpar mempertemukan mereka dengan pelaku bisnis wisata setempat untuk membuka peluang kerja sama.
Khalfan Al Amri, salah satu peserta yang sehari-harinya bekerja di Oman TV, mengaku takjub dengan keindahan alam Indonesia, khususnya di Sumatera Barat.
Rekannya, Nabil Ebrahim yang bekerja di Al Julandani Tours, menyatakan sangat terkesan dengan keramahan masyarakat setempat. Ke mana pun mereka pergi, sambutan warga sangat meriah dan hangat.
Asila Saif yang merupakan satu-satunya peserta wanita dalam rombongan, mendapat pertanyaan dan komentar bertubi-tubi tentang perjalanannya kali ini dari pengikutnya di dunia maya. Wanita bekerja di Radio Shabab ini memiliki pengikut lebih dari 195 ribu di instagram dan 44 ribu di snapchat, dua media sosial yang paling banyak digunakan di Oman.
Sebelum mengunjungi Padang, peserta juga diundang menghadiri Garuda Indonesia Travel Fair di Convention Center Jakarta dan melihat langsung gairah industri wisata Indonesia yang dipadati pengunjung sejak pagi hingga malam.
Jumlah wisatawan asal Oman ke Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hingga September, tercatat sejumlah 22. 287 warga Oman mengunjungi Indonesia, naik sebesar 71,3 persen dari periode yang sama 2017.
Selama tiga tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan turis asal Oman melampaui 40 persen. Di kawasan Timur Tengah, Oman menapaki peringkat kedua wisatawan asing ke Indonesia setelah Arab Saudi.
Baca juga: Pemerintah diharapkan kembangkan destinasi wisata halal
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018
Tags: