Jakarta (ANTARA News) - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi meminta tempat wisata untuk menyediakan fasilitas istirahat khusus untuk sopir bus pariwisata guna mendukung upaya keselamatan dalam berkendara.

“Saya sudah minta kepada teman-teman pariwisata adanya fasilitas-fasilitas diberikan, menyiapkan para pengemudi cukup istirahat untuk kembali dan kemudian selamat sampai kembali ke tujuan,” kata Budi dalam peninjauan usai Bimbingan Teknis Peningkatan Keselamatan Angkutan Pariwisata dan Tinjauan Lokasi Tempat Istirahat Pengemudi di Jakarta, Senin.

Namun, karena izin yang diberikan melalui pemerintah daerah setempat, ia juga mendorong Kementerian Periwisata atau Dinas Pariwisata untuk memberikan bimbingan agar operator obyek pariwisata menyediakan tempat istirahat bagi para sopir.

Budi juga mendorong kepada operator untuk memberikan penambahan fasilitas sebagai hadiah atau reward, seperti makanan dan minuman gratis hingga tiket gratis untuk masuk ke tempat wisata, seperti salah satunya yang dilakukan pengelola obyek wisata, Sari Ater, Subang, Jawa Barat.

"Di Sari Ater ada makanannya, teh atau kopi, dan ada hadiah juga yang diberikan sebagai apresiasi untuk berendam juga," katanya.

Salah satu contoh lain tempat peristirahatan yang layak untuk sopir di tempat wisata, yaitu di Pantai Taman Impian Jaya Ancol.

“Saya mungkin menyiapkan kendaraannya, menyiapkan juga para pengemudi termasuk juga kepolisian sebetulnya, namun demikian saya juga perlu didukung dari teman-teman pariwisata khususnya pada setiap pendirian lokasi-lokasi wisata kalau bisa nih ya kalau bisa minimal seperti Ancol ini,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Manajer Pemeliharaan Taman Impian Jaya Ancol Eri Susono menuturkan dibangunnya tempat peristirahatan dilatarbelakangi adanya kecelakaan di Tanjakan Emen, Subang, yang salah satunya disebabkan sopir bus kurang istirahat.

“Ya pertama kami sih melihat setelah kejadian mungkin berawal dari kejadian Tanjakan Emen, kami langsung merilis membaca segala macam bahwa salah satu penyebeb kecelakaan adalah kelelahan pengemudi. Nah dari itu kami langsung mencoba mencari tempat dimana nih yang cocok kami bangun,” katanya.

Kemudian, Eri juga mendapat imbauan dari Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub bahwa tempat wisata harus menyediakan tempat beristirahat bagi sopir.

“Alhamdulillah dari Pak Dirjen juga waktu itu langsung mengundang kami melakukan pertemuan bahwa semua tempat pariwisata harus membuat tempat istirahat pengemudi, langsung kami buat. Kami coba lakukan langsung deh diaminkan oleh Pak Dirjen coba Ancol jadi pilot project,” katanya.

Tempat istirahat yang berkapasitas 26 tempat tidur itu sudah dipakai pada masa angkutan Lebaran 208 lalu dengan adanya mudik bersama BUMN.

Salah satu sopir dari PO Harapan Putra, Asep yang memanfaatkan fasilitas tersebut di Ancol, mengaku terbantu dengan adanya tempat istirahat yang layak.

“Enak ada tempat istirahat kayak gini nyaman, bisa istirahat. kalau bisa semua tempat pariwisata ada tempat istirahat kayak gini supaya kembali fit,” katanya.

Baca juga: Tingkatkan keselamatan, Kemenhub akan buat basis data bus pariwisata