Palu (ANTARA News) - Sambungan Penyediaan Air Minum Palu, Sigi dan Donggala (Spam Pasigala) hancur hingga 90 persen akibat gempa yang melanda wilayah itu pada 28 September 2018.

"Kondisi Pasigala itu hancur 90 persen khususnya di bagian air baku atau di jaringan transmisinya," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi Sulawesi Tengah Saliman Simanjuntak di Palu, Senin sore.

Dari hasil pendataan menyebutkan Spam Pasigala yang diharapkan menyelesaikan problem air bersih di Kota Palu, Sigi dan Donggala pascagempa tidak bisa diharapkan lagi bisa menyuplai air ke tiga daerah tersebut, ujarnya.

Padahal sebelumnya proyek tahun jamak yang telah menelan anggaran ratusan miliar rupiah ini dalam sebulan terakhir sebelum gempa sudah menyuplai air 100 liter per detik dari target 300 liter per detik.

Air tersebut didistribusi melalui jaringan PDAM Donggala di Kota Palu.

Selain itu, menurut Saliman, Spam yang direncanakan menyuplai air ke Palu, Sigi dan Donggala 300 liter per detik itu tidak bisa lagi mengharap sumber air dari Sungai Saluki karena di sumber tersebut mengalami kerusakan paling parah.

"Instalasi pengelolaan air itu mengalami kerusakan paling parah dari Saluki sampai Oloboju," katanya.

Dia mengatakan kondisi pipa terputus-putus sehingga sama sekali tidak bisa lagi difungsikan.

Saliman mengatakan saat ini suplai air dari Spam Pasigala sama sekali terhenti dan butuh waktu lama untuk membangun kembali infrastruktur tersebut.

Menurut Saliman solusi yang dapat dilakukan adalah mengambil sumber air dari Oloboju, Kabupaten Sigi dan sumber-sumber air terdekat lainnya.

"Dan ini dikerjakan pemerintah pusat dan provinsi," katanya.

Dia mengatakan dinas yang dipimpinnya telah melakukan pendataan atas sejumlah infrastruktur terkait dengan bidangnya seperti daerah irigasi dan sumber ketersediaan air bersih.

Baca juga: PMI buka tiga posko air bersih di Palu
Baca juga: Kementerian ESDM kirim tiga alat pembersih air ke Sulteng