Kupang (ANTARA News) - Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun El Tari Kupang, melaporkan terdapat sembilan titik panas (hotspot) di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), yang berpotensi menimbulkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Saat ini terpantau sembilan titik panas, sehingga harus diwaspadai," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun El Tari Kupang, Ota Welly Jenni Thalo di Kupang, Senin, terkait titik panas.

Titik panas yang berpotensi menimbulkan kebakaran lahan ini terdapat di 10 kabupaten yakni Kabupaten Kupang, Timor Tengah Utara, Belu di wilayah yang berbatasan dengan negara Timor Leste.

Selain itu Kabupaten Alor, Lembata, Nagekeo, Manggarai Timur, Manggarai, Sumba Barat dan Sumba Timur.

Dia menambahkan laporan mengenai titik panas ini berdasarkan pencitraan satelit NOAA melalui modis Terra dan Aqua.

Dalam hubungan dengan itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada karena ada potensi terjadi kebakaran.

Dia menerangkan, titik panas dapat digunakan untuk identifikasi awal kejadian kebakaran hutan dan lahan, di mana tingkat kepercayaan yang digunakan saat ini mencapai 80 persen

Semakin tinggi tingkat kepercayaan, maka semakin tinggi pula potensi bahwa hotspot tersebut adalah benar-benar kebakaran lahan atau hutan yang terjadi, katanya.

Baca juga: Kekeringan picu titik panas di NTT
Baca juga: 127 titik panas terpantau di Sumatera