Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menceritakan pengalamannya memaksa perusahaan distributor penjualan mobil untuk memberikan diskon hingga 50 persen demi membelikan kendaraan untuk Kepolisian RI.

Wapres JK mengatakan permintaan potongan harga kepada distributor mobil tersebut berangkat dari obrolannya dengan perwakilan Polri, yang saat itu dipimpin Kapolri Jenderal (Pol) Da'i Bachtiar. Saat itu, kondisi ketertiban di Indonesia melemah dengan semakin banyaknya tindak kejahatan dan pelanggaran terjadi.

"Saya teringat tahun 2002, saya Menkokesra. Saya bicara dengan Kepolisian, 'bagaimana ini pencurian banyak'. Lihat itu mobilnya (polisi) Kijang tua, bagaimana bisa mengejar penjahat kalau mobil penjahat lebih baik daripada mobil polisi," kata Wapres Jusuf Kalla saat memberikan pembekalan dalam Seminar Sekolah Sespimti Polri Dikreg ke-27 Tahun Ajaran 2018 di Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian Jakarta, Senin.


Baca juga: Wapres apresiasi kerja polisi di tiga acara besar

Kemudian, JK berinisiatif untuk memanggil semua perwakilan perusahaan distributor mobil di Indonesia antara lain Toyota dan Mitsubishi. JK mengutarakan niatnya untuk membeli kendaraan dalam jumlah banyak, namun harus mendapat potongan harga 50 persen.

Negosiasi JK saat itu, dengan Pemerintah membeli mobil dalam jumlah ribuan, maka nilai penjualan distributor mobil tersebut pun otomatis mengalami peningkatan.

"Saya bilang, anda (pengusaha) mau naik penjualan? Kalau mau naik penjualan, saya mau beli mobil 5000, tapi harganya setengah karena saya butuh untuk polisi tapi uang tidak cukup," katanya.

Baca juga: Wapres beri arahan kepada peserta Sespimti Polri

Selain mendapatkan nilai penjualan tinggi, para pengusaha distributor mobil tersebut juga secara tidak langsung mendukung upaya Polri dalam meningkatkan pengamanan di Tanah Air.

"Dengan polisi yang mobilnya bagus, lebih kencang dan lebih tidak mogok, (maka) bisa mengejar perampok, negara aman, anda bisa dapat mobil lebih banyak. Ini demi anda (pengusaha), bukan demi polisi. Akhirnya semua setuju," jelasnya.

Oleh karena itu, Wapres menegaskan kembali di hadapan peserta Sekolah Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri bahwa peran polisi dalam menjaga keamanan harus ditingkatkan dan diperbaiki, karena itu akan berpengaruh pada iklim perekonomian dan kondisi sosial politik Tanah Air.

Baca juga: Sespimti Polri di China angkat isu Natuna