PMI bangun klinik lapangan di Sulteng
15 Oktober 2018 11:25 WIB
Bantuan Logistik Gempa Sejumlah petugas PMI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNP) mengangkat logisitik ke helikopter untuk diangkut ke Kecamatan Lindu yang terisolasi akibat gempa di Bandara Mutiara Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (21/8). Gempa yang terjadi Sabtu (18/8) pukul 17.30 Wita tersebut mengakibatkan 6 warga tewas dan puluhan lainnya luka-luka, 231 rumah rusak berat, dan 309 rumah rusak ringan. (ANTARA/Basri Marzuki)
Jakarta (ANTARA News) - Palang Merah Indonesia (PMI) membangun klinik lapangan untuk memberikan layanan kesehatan dasar bagi para pengungsi di lokasi terdampak bencana gempa, tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Salah satu titik lokasinya berada di wilayah yang terdampak cukup parah dan merupakan daerah episenter gempa yaitu di Desa Tompe, Kecamatan Sirenja, Pantai Barat Kabupaten Donggala, kata Iwan Ridwanudin, Koordinator Pelayanan Klinik Kesehatan Darurat dalam keterangan tertulisnya diterima di Jakarta, Senin.
Menurut dia, di lokasi tersebut dilaporkan sejumlah fasilitas kesehatan rusak dan tidak berfungsi lagi, salah satunya pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tompe yang terkena dampak dan mengalami kerusakan cukup parah.
"Pendirian klinik lapangan ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar darurat khususnya kepada para pengungsi yang terdampak parah di wilayah Tompe, Sirenja ini, terlebih untuk memfungsikan kembali pelayanan puskesmas di lokasi ini," katanya.
Menurut Iwan, klinik lapangan ini akan berfungsi sebagaimana halnya Puskesmas, di mana dalam pelayanannya ada fasilitas 24 jam yang terdiri instalasi gawat darurat, rawat jalan dan pelayanan rawat inap.
"Selain itu ada juga ada pelayanan buat kontrol kehamilan, poli melahirkan normal, kontrol tumbuh kembang, menyusui, kesehatan masyarakat dan imunisasi sebagaimana halnya di Puskesmas pada umumnya," lanjut Iwan.
Hal senada juga diungkapkan Kasubdiv Kesehatan Darurat PMI Pusat Istianasari yang menyebutkan pelayanan kesehatan darurat klinik lapangan ini untuk kembali mengaktifkan layanan Puskesmas yang terkena dampak bencana sehingga belum berfungsi optimal karena terdampak gempa.
Dalam pelaksanaannya, pihaknya menerjunkan sejumlah tenaga medis yang terdiri dari dokter umum dan spesialis, selain itu dibantu dengan tenaga perawat dan bidan, serta apoteker yang akan membantu dalam proses layanan kesehatan di wilayah tersebut.
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan tim psikososial yang akan memberikan pendampingan dukungan psikososial dalam pelayanan di wilayah tersebut.
Penyakit pascabencana
Sementara itu, terkait antisipasi potensi penyakit pascabencana dan mulai datangnya musim penghujan, pihaknya sudah mengantisipasi hal ini, dan akan meningkatkan segi pelayanannya dengan melakukan promosi kesehatan dan kebersihan kepada sejumlah pengungsi yang masih menempati tenda pengungsian.
"Kami berharap kedepannya pelayanan disini akan terintegrasi antara pelayanan kesehatan serta tindakan preventif lainnya melalui promosi kesehatan kepada para pengungsi," kata Istianasari.
Sebelumnya, PMI melakukan pelayanan klinik keliling "mobile clinic" untuk menjangkau beberapa wilayah terisolir akibat gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Pelayanan tersebut sebagai respons tindak lanjut untuk memaksimalkan pelayanan PMI dalam rangka operasi tanggap darurat bencana yang melanda beberapa wilayah di Sulawesi Tengah yang meliputi tiga wilayah Sigi, Palu dan Donggala.
Baca juga: PMI bantu cari keluarga yang terpisah akibat gempa-tsunami
Baca juga: PMI salurkan sembako ke daerah terisolir
Salah satu titik lokasinya berada di wilayah yang terdampak cukup parah dan merupakan daerah episenter gempa yaitu di Desa Tompe, Kecamatan Sirenja, Pantai Barat Kabupaten Donggala, kata Iwan Ridwanudin, Koordinator Pelayanan Klinik Kesehatan Darurat dalam keterangan tertulisnya diterima di Jakarta, Senin.
Menurut dia, di lokasi tersebut dilaporkan sejumlah fasilitas kesehatan rusak dan tidak berfungsi lagi, salah satunya pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tompe yang terkena dampak dan mengalami kerusakan cukup parah.
"Pendirian klinik lapangan ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar darurat khususnya kepada para pengungsi yang terdampak parah di wilayah Tompe, Sirenja ini, terlebih untuk memfungsikan kembali pelayanan puskesmas di lokasi ini," katanya.
Menurut Iwan, klinik lapangan ini akan berfungsi sebagaimana halnya Puskesmas, di mana dalam pelayanannya ada fasilitas 24 jam yang terdiri instalasi gawat darurat, rawat jalan dan pelayanan rawat inap.
"Selain itu ada juga ada pelayanan buat kontrol kehamilan, poli melahirkan normal, kontrol tumbuh kembang, menyusui, kesehatan masyarakat dan imunisasi sebagaimana halnya di Puskesmas pada umumnya," lanjut Iwan.
Hal senada juga diungkapkan Kasubdiv Kesehatan Darurat PMI Pusat Istianasari yang menyebutkan pelayanan kesehatan darurat klinik lapangan ini untuk kembali mengaktifkan layanan Puskesmas yang terkena dampak bencana sehingga belum berfungsi optimal karena terdampak gempa.
Dalam pelaksanaannya, pihaknya menerjunkan sejumlah tenaga medis yang terdiri dari dokter umum dan spesialis, selain itu dibantu dengan tenaga perawat dan bidan, serta apoteker yang akan membantu dalam proses layanan kesehatan di wilayah tersebut.
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan tim psikososial yang akan memberikan pendampingan dukungan psikososial dalam pelayanan di wilayah tersebut.
Penyakit pascabencana
Sementara itu, terkait antisipasi potensi penyakit pascabencana dan mulai datangnya musim penghujan, pihaknya sudah mengantisipasi hal ini, dan akan meningkatkan segi pelayanannya dengan melakukan promosi kesehatan dan kebersihan kepada sejumlah pengungsi yang masih menempati tenda pengungsian.
"Kami berharap kedepannya pelayanan disini akan terintegrasi antara pelayanan kesehatan serta tindakan preventif lainnya melalui promosi kesehatan kepada para pengungsi," kata Istianasari.
Sebelumnya, PMI melakukan pelayanan klinik keliling "mobile clinic" untuk menjangkau beberapa wilayah terisolir akibat gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Pelayanan tersebut sebagai respons tindak lanjut untuk memaksimalkan pelayanan PMI dalam rangka operasi tanggap darurat bencana yang melanda beberapa wilayah di Sulawesi Tengah yang meliputi tiga wilayah Sigi, Palu dan Donggala.
Baca juga: PMI bantu cari keluarga yang terpisah akibat gempa-tsunami
Baca juga: PMI salurkan sembako ke daerah terisolir
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018
Tags: