Yogyakarta (ANTARA News) - Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengaku mendiskusikan berbagai hal, salah satunya demokrasi, saat bertemu dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X di Keraton Yogyakarta, Senin.

"Dalam pembicaraan beliau banyak berdiskusi tentang berbagai masalah termasuk tentang demokrasi," kata Ma'ruf seusai bertemu Sri Sultan, di Yogyakarta, Senin.

Dia mengatakan, Sri Sultan menyampaikan harapan agar demokrasi tidak merusak nasionalisme, tidak merusak keutuhan bangsa dan demokrasi harus dilaksanakan secara proporsional serta berimbang sehingga tidak menimbulkan ketegangan-ketegangan di berbagai masalah.

"Saya kira itu harapan yang menurut saya sangat penting dalam menjaga keutuhan dan persatuan bangsa. Karena itu dalam pilpres nanti jangan sampai upaya ingin menang kemudian merusak keutuhan, merusak nasionalisme, saya kira itu sangat bagus sekali," ujar dia.

Menurut Ma'ruf, Sri Sultan juga menyampaikan pesan untuk menjaga keutuhan bangsa, memperbaiki sistem yang mungkin perlu ada penyempurnaan serta menyeleraskan kebijakan pusat dengan daerah.

Pertemuan Ma'ruf dengan Sultan berlangsung lebih dari satu jam. Seusai pertemuan, Ma'ruf sempat melaksanakan sholat dhuha di Masjid Paneten yang berada di dalam komplek Keraton Yogyakarta.

"Tadi Sultan, anak-anak dan ratunya menunggu saya sholat 20 menit. Alhamdulillah saya sangat gembira disambut dengan hormat sekali," ujarnya.

Baca juga: Ma'ruf Amin bantah dirinya sakit
Baca juga: Ma'ruf Amin temui Sultan HB X