Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat sebanyak 1.910 gardu distribusi listrik sudah beroperasi di Palu, Donggala, dan Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, pasca gempa pada 28 September 2018.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, mengatakan kondisi kelistrikan di wilayah terdampak bencana gempa bumi, likuefaksi dan tsunami di Palu, Donggala, dan Sigi terus meningkat.

"Berdasarkan laporan PLN, saat ini tujuh gardu induk dan 1.910 gardu distribusi telah beroperasi," katanya.

Selanjutnya, menurut dia, sebanyak 45 penyulang (feeder), yang telah dipulihkan 100 persen oleh tim gabungan PT PLN (Persero), juga telah memasok listrik bagi pelanggan prioritas seperti kantor, rumah sakit, bank, SPBU, pusat ekonomi, dan tempat ibadah.

Baca juga: Pasokan listrik di Palu segera pulih bertahap

"Berdasarkan laporan PLN hari ini, daya sebanyak 101 MW telah tersedia untuk Palu, sementara beban puncak sistem Sulawesi Tengah sebesar 70 MW. Selain itu, 76 unit genset juga telah tiba di Palu dan 54 unit telah didistribusikan ke berbagai wilayah di Palu, Donggala, dan Sigi," ujarnya.

Pasokan listrik pascagempa telah pulih hampir 90 persen dengan hampir lima persen di antaranya dipasok dari genset yang beroperasi.

Sebanyak 17 alat berat crane, 15 truk, 315 mobil dan 55 sepeda motor menjadi fasilitas pendukung selama masa pemulihan kelistrikan di wilayah bencana.

Selain itu, 1.047 relawan PLN dari seluruh Indonesia dengan berbagai latar belakang keahlian juga bahu membahu dalam proses pemulihan.

Menurut Agung, pulihnya sistem kelistrikan terlihat dari menggeliatnya kembali aktivitas di berbagai sarana dan fasilitas umum yang listriknya sudah menyala.

"Aktivitas perhotelan, rumah makan, dan warung-warung berangsur normal. Ini menunjukkan geliat ekonomi juga terus tumbuh," ujarnya.

Baca juga: Aliran listrik di Palu hampir seluruh normal