Palu (ANTARA News) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tengah, Tanwir Lamaming meminta penundaan pengiriman logistik untuk pemilihan umum (Pemilu) tahun 2019.

"Alasan penundaan karena kondisi gudang logistik sedang rusak," kata Tanwir di Palu, Sabtu.

Tanwir menjelaskan saat ini pihaknya sedang mencari alternatif gudang sementara yang dapat disewa. Namun kemungkinan agak rumit, karena hampir semua wilayah Palu terdampak gempa.

"Logistik yang ditunda yakni kotak suara," ujarnya.

Kata dia, kemungkinan penundaan untuk Pemilu 2019 di Sulteng tidak ada, khususnya daerah terdampak bencana di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala serta sebagian Kabupaten Parigi Moutong.

"Kami akan berusaha bekerja semaksimal mungkin, untuk kesuksesan Pemilu tahun 2019," tegas Tanwir.

Sementara itu, Inspektur KPU RI, Adiwijaya mengatakan secara nasional, logistik Pemilu dijadwalkan sudah sampai di kabupaten/kota paling lambat tanggal 26 November 2018.

"Di sebagian tempat sudah terkirim, seperti Provinsi Banten," ujarnya.

Namun kata dia, kejadian bencana di Sulteng, pihaknya telah meminta kepada produsen untuk menunda penyaluran logistik untuk daerah terdampak bencana. Logistik itu akan disalurkan setelah gudang penyimpanan logistik dinyatakan siap.

"Kalau logistiknya siap, namun gudangnya tidak siap, nantinya rusak," jelas Adiwijaya.

Terkait dengan data daftar pemilih tetap (DPT), secara nasional telah masuk dalam tahapan DPT hasil perbaikan (DPTHP), paling lambat ditetapkan pada 16 November 2018.

"Kita harapkan dalam tengat waktu itu, KPU Sulteng telah memasukkan perbaikan," harap Adiwijaya.