Balap sepeda pecah telor emas lewat M. Fadli
12 Oktober 2018 18:15 WIB
Direktur Badan Tim Nasional Budi PB ISSI Budi Saputra memanggul Muhammad Fadli usai meraih medali emas balap sepeda nomor individu pursuit putra 4.000 meter C4 di Jakarta International Velodrome Jakarta, Jumat. Emas dari Fadli ini adalah yang pertama dari para balap sepeda untuk Indonesia. (Antara/HO/PBISSI)
Jakarta (ANTARA News) - Pebalap Indonesia Muhammad Fadli Immamuddin sukses pecah telor medali emas dari cabang olahraga para-balap sepeda Asian Para Games 2018 di Jakarta International Velodrome Rawamangun Jakarta, Jumat.
Mantan pebalap motor ini menjadi yang terbaik pada nomor individu pursuit putra 4.000 meter C4 dengan mencatatkan waktu lima menit 03.605 detik. Apa yang diraih oleh Fadli merupakan emas pertama bagi kontingen Indonesia.
Untuk meraih medali emas ini, perjuangan
Muhammad Fadli tidaklah mudah karena di babak final harus menghadapi pebalap Malaysia yang sudah kenyang pengalaman, Mohd Najib Turano. Pebalap Negeri Jiran itu membukukan catatan waktu lima menit 06.175 detik.
Sedangkan medali perunggu direbut oleh pebalap asal India, Singh Gurlal dengan catatan waktu enam menit 00.264 detik. Pada perlombaan penentuan perunggu, Gurlal harus berhadapan dengan rekan satu negara yaitu Harinder Singh.
Bagi Fadli emas yang diraih merupakan medali yang ketiga selama turun di Asian Para Games 2018. Sebelumnya pebalap asal Bogor ini meraih perak dari nomor individual time trial C4 dan tim sprint C4.
Raihan emas Muhammad Fadli ini sesuai dengan prediksi yang pelatih yaitu Puspita Mustika Adya. Mantan sprinter nasional itu melihat anak asuhnya ini memang memiliki kemampuan untuk menjadi yang terbaik untuk trek panjang.
"Peluang Fadli memang di pursuit," kata mantan pebalap yang saat ini fokus membina atlet para-balap sepeda ini.
Mantan pebalap motor ini menjadi yang terbaik pada nomor individu pursuit putra 4.000 meter C4 dengan mencatatkan waktu lima menit 03.605 detik. Apa yang diraih oleh Fadli merupakan emas pertama bagi kontingen Indonesia.
Untuk meraih medali emas ini, perjuangan
Muhammad Fadli tidaklah mudah karena di babak final harus menghadapi pebalap Malaysia yang sudah kenyang pengalaman, Mohd Najib Turano. Pebalap Negeri Jiran itu membukukan catatan waktu lima menit 06.175 detik.
Sedangkan medali perunggu direbut oleh pebalap asal India, Singh Gurlal dengan catatan waktu enam menit 00.264 detik. Pada perlombaan penentuan perunggu, Gurlal harus berhadapan dengan rekan satu negara yaitu Harinder Singh.
Bagi Fadli emas yang diraih merupakan medali yang ketiga selama turun di Asian Para Games 2018. Sebelumnya pebalap asal Bogor ini meraih perak dari nomor individual time trial C4 dan tim sprint C4.
Raihan emas Muhammad Fadli ini sesuai dengan prediksi yang pelatih yaitu Puspita Mustika Adya. Mantan sprinter nasional itu melihat anak asuhnya ini memang memiliki kemampuan untuk menjadi yang terbaik untuk trek panjang.
"Peluang Fadli memang di pursuit," kata mantan pebalap yang saat ini fokus membina atlet para-balap sepeda ini.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: