Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - International Finance Corporation (IFC), anggota Grup Bank Dunia, mencari cara untuk mengarahkan dana triliunan dolar yang dimiliki investor besar ke penanaman modal berdampak positif untuk mendukung pencapaian Target Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030.

"Ini adalah waktu yang tepat untuk mengembangkan prinsip bersama untuk mengelola investasi yang berdampak, mumpung pasar modal berdampak masih di tahap awal tumbuh dengan pesat," kata CEO IFC Phillippe Le Houerou dalam seminar "Berinvestasi untuk Dampak Positif: Apa yang Perlu Ditingkatkan" pada salah satu sesi Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, Jumat.

IFC memperkenalkan rancangan panduan investasi berdampak tersebut dalam Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali, dan menargetkan dapat disepakati pada Pertemuan Musim Semi IMF-Bank Dunia pada April 2019.

"Ambisi kami adalah bagaimana aset bernilai hampir 100 triliun dolar yang dimiliki investor besar dapat ditanamkan pada sektor yang berdampak positif bagi masyarakat," kata dia.

Secara umum, panduan IFC itu akan berisi prinsip-prinsip yang akan menjadi standar bagi pasar untuk investasi berdampak, yakni bahwa investor tidak hanya mencari keuntungan ekonomis, namun juga memperhatikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat.

Penyusunan panduan yang dipimpin IFC itu melibatkan manajer aset terkemuka, pemilik aset, pengelola aser, bank pembangunan, dan berbagai institusi keuangan di dunia.

Saat ini, pasar untuk investasi berdampak telah bernilai 228 miliar dolar AS yang diperkirakan akan tumbuh hingga lima kali lipat sejak dimulai pada 2013 karena para penanam modal menyesuaikan investasi mereka dengan sektor-sektor SDGs.

"Namun, keepakatan bersama tentang apa saja investasi berdampak itu belum terbentuk sehingga banyak investasi yang dikucurkan sebagai investasi berdampak jatuh pada euforia sementara yang akhirnya merusak kepercayaan publik pada pasar," kata Houerou.

Rancangan panduan prinsip investasi berdampak itu juga akan didasarkan pada pengalaman IFC selama 62 tahun berinvestasi pada pasar berkembang untuk mencapai pembangunan yang berdampak kuat dan sekaligus keuntungan finansial.

Integrasi berbagai aspek investasi, yakni strategi, strukturisasi, manajemen portfolio, exit, dan verifikasi independen yang ada dalam panduan prinsip investasi berdampak diharapkan dapat menghindarkan klaim yang tidak jelas dan memperkuat kepercayaan pada pasar.


Baca juga: Bank Dunia dorong swasta investasi untuk perubahan iklim