Balita asal Ceko diserahkan ke ayahnya
12 Oktober 2018 12:46 WIB
Duta Besar Ceko untuk Indonesia Ivan Hotek (kiri) dan Sekretaris NCB Interpol Indonesia Brigjen Pol Napoleon Bonaparte (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai penyerahan Tomas Figura (4) kepada ayahnya di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (12/10/2018) (Dyah Dwi)
Jakarta (ANTARA News) - Balita berusia empat tahun asal Ceko diserahkan ke ayahnya setelah Interpol Pusat menerbitkan yellow notice atau pencarian orang hilang pada awal September 2018.
Melalui yellow notice Interpol, pemerintah Ceko meminta bantuan pemerintah Indonesia untuk melacak balita berusia empat tahun bernama Tomas Figura yang berada di Bali bersama pamannya, Martin Foltyn (44).
"Setelah sekian lama orang itu terdeteksi di Bali dan orang itu dilaporkan ke Interpol Pusat dan Ceko sebagai negara peminta, lalu kami amankan," ujar Sekretaris NCB Interpol Indonesia Brigjen Pol Napoleon Bonaparte dalam penyerahan Tomas Figura kepada ayahnya di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Jumat.
Interpol Jakarta bekerja sama dengan Polda Bali dan Imigrasi Bali mengamankan Tomas Figura dan pamannya saat akan meninggalkan Bandara Ngurah Rai, Bali, menuju Kuala Lumpur, Malaysia.
Napoleon menuturkan pihaknya tidak melakukan tindak lanjut penyidikan atau penegakan hukum, melainkan hanya memberikan bantuan pencarian.
Waktu pencarian Tomas Figura sejak dikeluarkan yellow notice hingga diamankan kurang dari sebulan.
Ada pun orang tua Tomas Figura bercerai dan berdasarkan putusan pengadilan di Ceko, hak asuhnya jatuh kepada ibunya, dengan ketentuan ayahnya dapat mengunjungi Tomas dua hari dalam seminggu.
Namun, ibu Tomas memilih menyembunyikan balita itu ke Bali tinggal bersama pamannya. Sementara saat ini ibunya sedang menjalani proses pidana di Ceko atas tindakannya tersebut.
Berdasarkan informasi Kedubes Ceko, prioritas utamanya adalah adalah pengembalian Tomas Figura kepada ayahnya, sedangkan pamannya dapat dilepaskan.
"Interpol adalah forum kerja sama antarpenegak hukum yang saling berkomunikasi dan memberi bantuan sehingga apa pun tergantung permintaan dari negara asalnya," ujar Napoleon.
Baca juga: MPR harapkan kerjasama Indonesia-Ceko meningkat dalam berbagai bidang
Baca juga: Perkuat manufaktur, Indonesia jajaki kerja sama investasi dengan Ceko
Melalui yellow notice Interpol, pemerintah Ceko meminta bantuan pemerintah Indonesia untuk melacak balita berusia empat tahun bernama Tomas Figura yang berada di Bali bersama pamannya, Martin Foltyn (44).
"Setelah sekian lama orang itu terdeteksi di Bali dan orang itu dilaporkan ke Interpol Pusat dan Ceko sebagai negara peminta, lalu kami amankan," ujar Sekretaris NCB Interpol Indonesia Brigjen Pol Napoleon Bonaparte dalam penyerahan Tomas Figura kepada ayahnya di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Jumat.
Interpol Jakarta bekerja sama dengan Polda Bali dan Imigrasi Bali mengamankan Tomas Figura dan pamannya saat akan meninggalkan Bandara Ngurah Rai, Bali, menuju Kuala Lumpur, Malaysia.
Napoleon menuturkan pihaknya tidak melakukan tindak lanjut penyidikan atau penegakan hukum, melainkan hanya memberikan bantuan pencarian.
Waktu pencarian Tomas Figura sejak dikeluarkan yellow notice hingga diamankan kurang dari sebulan.
Ada pun orang tua Tomas Figura bercerai dan berdasarkan putusan pengadilan di Ceko, hak asuhnya jatuh kepada ibunya, dengan ketentuan ayahnya dapat mengunjungi Tomas dua hari dalam seminggu.
Namun, ibu Tomas memilih menyembunyikan balita itu ke Bali tinggal bersama pamannya. Sementara saat ini ibunya sedang menjalani proses pidana di Ceko atas tindakannya tersebut.
Berdasarkan informasi Kedubes Ceko, prioritas utamanya adalah adalah pengembalian Tomas Figura kepada ayahnya, sedangkan pamannya dapat dilepaskan.
"Interpol adalah forum kerja sama antarpenegak hukum yang saling berkomunikasi dan memberi bantuan sehingga apa pun tergantung permintaan dari negara asalnya," ujar Napoleon.
Baca juga: MPR harapkan kerjasama Indonesia-Ceko meningkat dalam berbagai bidang
Baca juga: Perkuat manufaktur, Indonesia jajaki kerja sama investasi dengan Ceko
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: