Ternate (ANTARA News) - Kapolda Maluku Utara (Malut) Brigjen Pol Naufal Yahya menjamin Pemungutan Suara Ulang (PSU) pilkada Malut pada 17 Oktober 2018 di dua kecamatan dan enam desa di Halmahera Utara berjalan aman.

"Tentunya dengan kesiapan aparat keamanan TNI/Polri dan penyelenggara membuktikan kalau PSU nanti bisa berjalan aman dan lancar," kata Kapolda saat mengunjungi wilayah PSU di Sanana dan Taliabu Barat, Jumat.

Oleh karena itu, dirinya meminta dukungan seluruh masyarakat khususnya di kawasan pelaksanaan PSU di Malut, agar mendukung proses pelaksanaan PSU agar bisa berjalan dengan aman dan demokratis.

Kapolda Malut sendiri menepis mengenai tidak netralnya aparat kepolisian dalam pengamanan pilkada Malut dan menguntungkan pasangan calon tertentu.

Kapolda membantah adanya personelnya di Polsek Taliabu Barat melakukan intervensi dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) menjelang pelaksanaan PSU dan pihaknya telah meluruskan terhadap pemberitaan berbagai media online dan media cetak yang sudah beredar saat ini terkait adanya oknum anggota polisi mengintervensi pelaksanaan PSU di Kecamatan Taliabu Barat.

"Kami telah luruskan pemberitaan yang sudah beredar tersebut sehingga tidak terjadi berita yang hoaks, berita yang tidak benar sehingga bisa menyesatkan, kami berharap pemberitaan ini bisa segera diluruskan," katanya.

Sebelumnya, sebanyak 384 personel Polda Malut dikerahkan ke lokasi PSU dan telah diberangkatkan dua hari lalu untuk mendukung pengamanan di lokasi PSU.

Dari 384 personel Polda Malut itu, untuk Kecamatan Sanana dikerahkan 169 personel, Kecamatan Taliabu Barat 116 personel dan enam desa di Kabupaten Halmahera Utara telah diberangkatkan sebanyak 100 personel.

"Personel dikerahkan ke lokasi PSU dengan pola pengamanan satu TPS akan ditempatkan dua personel aparat kepolisian bersama tim pengawas lainnya, sehingga, polda akan intensif melakukan pengamanan dan mengantisipasi adanya kerawanan yang bisa mengganggu stabilitas keamanan sebelum hingga sesudah pelaksanaan PSU," ujarnya.