Pelni akhiri layanan gratis angkut bantuan bencara
11 Oktober 2018 22:51 WIB
Petugas menaiki motor peserta mudik gratis naik kapal laut ke KM Camara Nusantara 2 di Pelabuhan Penumpang Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/6/2018). Pada program mudik gratis ke Semarang pulang pergi ini, PT Pelni (Persero) mengoperasionalkan enam kapal KM Sabuk Nusantara untuk mengangkut 2.502 pemudik dan tiga kapal KM Camara Nusantara untuk mengangkut 1.179 motor pemudik dengan cara konvoi. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, (ANTARA News) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mengakhiri layanan gratis pengangkutan bantuan bencana seiring dengan berakhirnya masa tanggap darurat dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kamis (11/10).
“Seiring berakhirnya masa tanggap darurat dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana Kamis (11/10), PT Pelni mengakhiri angkutan gratis bagi pengirim bantuan,” kata Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero) Ridwan Mandaliko dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan setiap pengirim bantuan akan dikenakan tarif normal sesuai ketentuan yang berlaku mulai Jumat (12/10).
Hal tersebut sesuai dengan Surat No. 10.09/01/ND/020/2018 yang ditujukan kepada seluruh Kepala Cabang PELNI tentang bebas uang tambang yang berakhir tanggal 11 Oktober 2018, pengiriman bantuan dikenakan tarif normal.
Bantuan yang diangkut dengan kapal Pelni mencapai lebih dari 7.000 ton dengan 13 kapal.
Hingga Kamis (11/10), kapal yang telah tiba di Pelabuhan Pantoloan sebanyak sembilan kapal sejak 1 Oktober 2018. “Masih ada beberapa kapal pengangkut bantuan dalam perjalanan dan belum tiba di Palu,” kata Ridwan.
Dari Pelni Cabang Biak dilaporkan bantuan kemanusiaan dari pemerintah daerah, masyarakat, BUMN, KSOP dan bantuan perseorangan diangkut dengan KM. Sinabung. Bantuan berupa makanan, minuman, selimut, popok bayi, dan sembako sebanyak 3 kontainer. “
Dari Biak dikirim tiga kontainer bantuan kemanusiaan dari masyarakat dengan KM. Sinabung,” tambahnya.
Ridwan mengingatkan untuk pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palu yang semula tidak dipungut biaya dari delapan titik pemberangkatan yakni Cabang Tanjung Priok- Jakarta,Tanjung Perak- Surabaya,Soekarno Hatta-Makasar, Pelabuhan Nusantara-Pare-pare, Semayang- Balikpapan, Pelabuhan Bitung-Sulawesi Utara, Baubau-Sulawesi Tenggara serta Biak di Papua mulai Jumat (12/10) bayar dengan tarif normal.
Sebelumnya, Pelni telah mengerahkan 13 kapal untuk membantu evakuasi pengungsi dan pengangkutan bantuan pada masa tanggap darurat gempa bumi dan tsunami di Palu, Sigi, dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Hingga Kamis (11/10), sudah sembilan kapal PELNI tiba di Pelabuhan Pantoloan, Palu.
Baca juga: Pelni kenakan biaya, BPBD Baubau hentikan bantuan bencana Palu
“Seiring berakhirnya masa tanggap darurat dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana Kamis (11/10), PT Pelni mengakhiri angkutan gratis bagi pengirim bantuan,” kata Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero) Ridwan Mandaliko dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan setiap pengirim bantuan akan dikenakan tarif normal sesuai ketentuan yang berlaku mulai Jumat (12/10).
Hal tersebut sesuai dengan Surat No. 10.09/01/ND/020/2018 yang ditujukan kepada seluruh Kepala Cabang PELNI tentang bebas uang tambang yang berakhir tanggal 11 Oktober 2018, pengiriman bantuan dikenakan tarif normal.
Bantuan yang diangkut dengan kapal Pelni mencapai lebih dari 7.000 ton dengan 13 kapal.
Hingga Kamis (11/10), kapal yang telah tiba di Pelabuhan Pantoloan sebanyak sembilan kapal sejak 1 Oktober 2018. “Masih ada beberapa kapal pengangkut bantuan dalam perjalanan dan belum tiba di Palu,” kata Ridwan.
Dari Pelni Cabang Biak dilaporkan bantuan kemanusiaan dari pemerintah daerah, masyarakat, BUMN, KSOP dan bantuan perseorangan diangkut dengan KM. Sinabung. Bantuan berupa makanan, minuman, selimut, popok bayi, dan sembako sebanyak 3 kontainer. “
Dari Biak dikirim tiga kontainer bantuan kemanusiaan dari masyarakat dengan KM. Sinabung,” tambahnya.
Ridwan mengingatkan untuk pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palu yang semula tidak dipungut biaya dari delapan titik pemberangkatan yakni Cabang Tanjung Priok- Jakarta,Tanjung Perak- Surabaya,Soekarno Hatta-Makasar, Pelabuhan Nusantara-Pare-pare, Semayang- Balikpapan, Pelabuhan Bitung-Sulawesi Utara, Baubau-Sulawesi Tenggara serta Biak di Papua mulai Jumat (12/10) bayar dengan tarif normal.
Sebelumnya, Pelni telah mengerahkan 13 kapal untuk membantu evakuasi pengungsi dan pengangkutan bantuan pada masa tanggap darurat gempa bumi dan tsunami di Palu, Sigi, dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Hingga Kamis (11/10), sudah sembilan kapal PELNI tiba di Pelabuhan Pantoloan, Palu.
Baca juga: Pelni kenakan biaya, BPBD Baubau hentikan bantuan bencana Palu
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018
Tags: