Surabaya (ANTARA News) - Polda Jawa Timur mengajak Dewan Pimpinan Daerah Front Pembela Islam untuk bersama-sama meredakan potensi konflik yang ada di wilayah itu selama tahun politik.

"Polda Jatim silaturahim dengan DPD FPI Jatim sekaligus minta doa di tahun pesta demokrasi. Kami mengajak untuk ikut meredakan potensi konflik yang ada," kata Wakapolda Jatim Brigjen Pol Mohammad Iqbal di sela pertemuan dengan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Front Pembela Islam (FPI) di Mapolda Jatim di Surabaya, Kamis.

Iqbal menyatakan peran para ulama, tokoh agama dan juga organisasi masyarakat (ormas) sangat penting untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menjelang dan saat Pemilu 2019.

"Semua komponen masyarakat menjadi bantuan yang berharga bagi Polda Jatim untuk meredakan seluruh gangguan keamanan apalagi potensi konflik," ujarnya.

Senada dengan Wakapolda Jatim, Ketua DPD FPI Jatim Habib Haidar mengatakan pihak kepolisian tidak bisa sendirian menjaga kamtibmas.

Menurut Haidar, senjata dan tangan polisi adalah masyarakat terutama tokoh-tokoh masyarakat atau ormas yang cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), perdamaian dan juga cinta persatuan.

"Sudah selayaknya bukan hanya tugas kepolisian, tugas kami sebagai ormas untuk ikut menjaga keamanan tapi juga persatuan. Apalagi di tahun politik, sudah saatnya kita menjaga agar politik ini berjalan dengan baik sesuai dengan amanah dari Imam Besar FPI Habib Rizieq," katanya.

Habib Rizieq berpesan agar anggotanya tidak melakukan hoaks, meluruskan hoaks sehingga tercapai pemilu yang lancar, aman dan tertib.

"Kami sudah bekerja sama dengan Pak Iqbal menjabat sebagai Kapolres Sidoarjo, Gresik dan Kapolrestabes Surabaya. Ke depan kami optimistis kerja sama ini akan lebih baik," tuturnya.

Baca juga: Kominfo bantah sebut bantuan FPI ke Palu hoax

Baca juga: Massa FPI gelar doa untuk bangsa