Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan penyelesaian pembangunan rumah rusak akibat gempa dengan magnitudo 6,3 Skala Richter yang mengguncang wilayah Jatim dan Bali pada Kamis (11/10) pukul 01.57 WIB selesai dalam jangka waktu tiga minggu.

"Harapannya, tiga minggu harus selesai semua pembangunan rumah rusak di daerah terdampak gempa, baik di Pulau Sapudi, Sumenep maupun Situbondo," ujar Gubernur Jatim Soekarwo di Kantor Gubernur di Jalan Pahlawan Surabaya, Kamis.

Gubernur menjelaskan sebanyak 210 rumah rusak di Kecamatan Gayam, Pulau Sapudi, yang rinciannya 30 rumah rusak berat, 80 rumah rusak sedang dan 100 rumah rusak ringan, Kecamatan Nung-Gunung 36 unit dengan tingkat kerusakan berat, sedang hingga ringan.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu pada Kamis pagi meninjau lokasi terdampak gempa di Pulau Sapudi bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan serta Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman.

Di sela tinjauannya, Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu mengaku menerima kegelisahan warga karena tempat tinggalnya mengalami kerusakan sehingga harus segera diperbaiki.

"Seluruhnya menjadi tanggung jawab Pemprov Jatim dan besok sudah mulai dibangun bekerja sama dengan TNI serta Polri," ucap Pakder Karwo, sementara korban meninggal dunia akan diberi santunan yang diberikan ke keluarga korban, kemudian bagi korban luka-luka akan mendapatkan perawatan sampai sembuh.

"Total 27 orang mengalami luka-luka, dan mereka dibebaskan pembayarannya karena ditanggung oleh pemerintah," katanya.

Sebelumnya, BMKG melaporkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,47 LS dan 114,43 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 55 km arah timur laut Kota Situbondo, Kabupaten Situbondo pada kedalaman 12 kilometer.

Gempa terasa di seluruh wilayah Jatim, meliputi Kabupaten/Kota Situbondo, Jember, Banyuwangi, Lumajang, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Bondowoso, Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Bangkalan, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kabupaten Blitar, Surabaya, Sidoarjo, Jombang, Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto.*

Baca juga: Mensos kunjungi korban gempa di Sumenep

Baca juga: Dokter dikirim ke Pulau Sapudi