Nusa Dua (ANTARA News) - PT Len Industri (Persero) yang menghadirkan produk unggulannya LenSolar di ajang pameran Paviliun Indonesia di Nusa Dua, Bali selama perhelatan IMF-WB pada 8-14 Oktober 2018 mampu menarik perhatian delegasi pertemuan tahunan itu.

Pameran berupa maket miniatur kota yang menggunakan solar panel LenSolar yang kekuatan energinya mampu menghidupi sebuah kota dan mengatur sistem sinyal kereta api itu selalu ramai dikunjungi para delegasi.

"Utamanya yang dari Afrika. Ada menteri ekonomi Madagaskar yang sangat tertarik karena katanya di Afrika matahari selalu ada setiap saat dan ini adalah salah satu sumber tenaga listrik yang terbarukan, bukan dari fosil jadi mereka tertarik," kata Andri cahyani, Duta BUMN di Paviliun Indonesia Nusa Dua, Kamis.

Sistem sinyal kereta api yang dimaksud adalah seperangkat fasilitas yang digunakan untuk mengontrol pengoperasian kereta api. Untuk sinyal modern yang tidak lagi memberikan sinyal kepada masinis dalam bentuk warna cahaya atau posisi lengan mekanik, tetapi segera memberikan perintah ke sistem penggerak kereta secara nirkabel.

The Len Interlocking System (SIL) telah dipasang di lebih dari 150 stasiun di Indonesia. Antara lain, Jalur Ganda Cirebon-Surabaya Jalur Utara sepanjang 435 K.

Keuntungan sistem sinyal tersebut, menurut Andri adalah kemampuan operasi tinggi, harga yang kompetitif, prioritas terhadap keamanan, serta sistem yang dapat ditingkatkan.

Sementara itu, ada dua model solar panel yang dihadirkan PT Len Industri di pameran Paviliun Indonesia; model statis atau yang terpasang dan model dinamis yang terpasang pada mobil.

"Menteri Madagaskar itu tertarik sama model yang mobil ini karena katanya mudah dibawa ke daerah-daerah yang terpencil di sana," kata Andri.

Baca juga: Afrika tertarik pesawat buatan Indonesia

Baca juga: BUMN pamerkan Balkondes di Paviliun Indonesia

Baca juga: IMF-WB - PT Dirgantara Indonesia boyong CN-235 ke Paviliun Indonesia