KRI dr Soeharso-990 layani 1.238 pasien gempa
10 Oktober 2018 19:42 WIB
Dokumentasi korban gempa digotong ke dalam KRI dr Soeharso-990 untuk dirawat, di Pelabuhan Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/10/2018). KRI dr Soeharso-990 yang membawa 93 personel Satgas Yonkes TNI AL itu didatangkan ke Palu untuk mengobati dan merawat korban bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak)
Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA News) - Kapal rumah sakit TNI AL, KRI dr Soeharso-990, telah melayani sebanyak 1.238 pasien korban gempa selama sepekan beroperasi, sejak bersandar di Pelabuhan Pantoloan, Palu, pada Kamis (4/10).
"Kami terus melayani sampai batas yang belum ditentukan," kata Komandan Dinas Kesehatan Komando Armada II TNI AL, Kolonel (L) dr Andi Abdullah, saat ditemui di dermaga Pelabuhan Pantoloan, Palu, Rabu.
Andi yang juga wakil komandan Satuan Tugas Kesehatan Komando Tugas Gabungan Terpadu TNI di Sulawesi Tengah, menyebutkan, seluruh pasien yang ingin berobat di KRI dr Soeharso-990 mendapat layanan sebagaimana layanan rumah sakit pada umumnya.
"Dokternya lengkap, begitu pula layanannya," katanya.
Ia menyebutkan di kapal rumah sakit itu ada 36 dokter terdiri atas dokter umum dan dokter spesialis, meliputi dokter syaraf, dokter bedah, dokter gigi, dan dokter ahli serta dokter umum lainnya. Ke-36 dokter itu terdiri dari tentara dokter, dokter yang selama ini menetap di Palu dan sekitarnya, serta relawan dokter.
Dokter-dokter sipil itu ada yang mengajukan diri sendiri ke kapal rumah sakit TNI AL itu dan kemudian bergabung dengan rekan-rekannya yang lain. Selain dokter, terdapat juga paramedik sipil dan militer hingga apoteker.
Adapun layanan di kapal rumah sakit militer itu meliputi kamar operasi, ruang gawat darurat, laboratorium rontgen, penyimpanan obat-obatan, hingga ruang perawatan inap.
Sedangkan untuk pendaftaran pasien, pengambilan obat, dan ruang tunggu pasien, berada di tenda-tenda yang dibangun di dermaga. Ia juga sekilas mengurai prosedur pelayanan kesehatan di kapal rumah sakit dari kelas landing platform dock itu.
Sejak gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah, Jumat (28/9), korban luka-luka yang berobat dan dirawat di kapal rumah sakit itu antara lain patah tulang dan gangguan infeksi saluran pernafasan atas.
"Selama ini juga sudah ada tiga kali operasi caesar dalam proses persalinan," katanya.
Banyak pula prajurit Korps Marinir TNI AL yang membantu layanan kesehatan itu, selain dari Dinas Kesehatan Komando Armada II TNI AL yang bermarkas di Surabaya, Jawa Timur.
"Kami terus melayani sampai batas yang belum ditentukan," kata Komandan Dinas Kesehatan Komando Armada II TNI AL, Kolonel (L) dr Andi Abdullah, saat ditemui di dermaga Pelabuhan Pantoloan, Palu, Rabu.
Andi yang juga wakil komandan Satuan Tugas Kesehatan Komando Tugas Gabungan Terpadu TNI di Sulawesi Tengah, menyebutkan, seluruh pasien yang ingin berobat di KRI dr Soeharso-990 mendapat layanan sebagaimana layanan rumah sakit pada umumnya.
"Dokternya lengkap, begitu pula layanannya," katanya.
Ia menyebutkan di kapal rumah sakit itu ada 36 dokter terdiri atas dokter umum dan dokter spesialis, meliputi dokter syaraf, dokter bedah, dokter gigi, dan dokter ahli serta dokter umum lainnya. Ke-36 dokter itu terdiri dari tentara dokter, dokter yang selama ini menetap di Palu dan sekitarnya, serta relawan dokter.
Dokter-dokter sipil itu ada yang mengajukan diri sendiri ke kapal rumah sakit TNI AL itu dan kemudian bergabung dengan rekan-rekannya yang lain. Selain dokter, terdapat juga paramedik sipil dan militer hingga apoteker.
Adapun layanan di kapal rumah sakit militer itu meliputi kamar operasi, ruang gawat darurat, laboratorium rontgen, penyimpanan obat-obatan, hingga ruang perawatan inap.
Sedangkan untuk pendaftaran pasien, pengambilan obat, dan ruang tunggu pasien, berada di tenda-tenda yang dibangun di dermaga. Ia juga sekilas mengurai prosedur pelayanan kesehatan di kapal rumah sakit dari kelas landing platform dock itu.
Sejak gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah, Jumat (28/9), korban luka-luka yang berobat dan dirawat di kapal rumah sakit itu antara lain patah tulang dan gangguan infeksi saluran pernafasan atas.
"Selama ini juga sudah ada tiga kali operasi caesar dalam proses persalinan," katanya.
Banyak pula prajurit Korps Marinir TNI AL yang membantu layanan kesehatan itu, selain dari Dinas Kesehatan Komando Armada II TNI AL yang bermarkas di Surabaya, Jawa Timur.
Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: