Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) undang Bupati dari wilayah perbatasan untuk mempromosikan produk unggulan di hadapan para investor potensial, Selasa (9/10).

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dari Kemendes PDTT melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu (Ditjen PDTu) yang bertujuan untuk memfasilitasi kabupaten-kabupaten di wilayah perbatasan agar dapat mempromosikan komoditas/potensi unggulan lokal/desanya (Prukades) kepada para calon investor. Kegiatan yang dikemas dalam sebuah acara bertajuk Expose Komoditas Unggulan Daerah Perbatasan ini merupakan bagian dari program kegiatan dalam rangka Pengembangan Kawasan Beranda Indonesia (PKBI) yang menjadi salah satu wujud pelaksanaan Nawacita Presiden Jokowi-JK yaitu membangun Indonesia dari Pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Indonesia.

“Harapan kami, acara ini dapat menjadi ajang pertemuan dan forum diskusi bisnis antara pemerintah daerah di kabupaten perbatasan dengan para calon investor yang hadir,” ungkap Aisyah Gamawati, Plt. Direktur Jenderal PDTu.

Seperti penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, Kemendes PDTT akan mengoptimalkan terciptanya sejumlah kesepakatan bisnis antara kedua belah pihak.
“Ujungnya para investor kita gandeng untuk menginvestasikan uangnya pada sektor-sektor unggulan di desa-desa beranda negara agar dapat men-trigger daerah tersebut menjadi pusat pertumbuhan baru di kawasan perbatasan," tambah Aisyah.

Senada dengan pernyataan Aisyah, Direktur Pengembangan Daerah Perbatasan Ditjen PDTu Endang Supriyani juga mengatakan bahwa pihaknya menargetkan agar para investor tertarik untuk berinvestasi prukades di daerah perbatasan.

Dia menyampaikan bahwa demi mewujudkan kawasan perbatasan yang sejahtera dan mandiri maka perlu di dorong kegiatan investasi yang bertumpu kepada sumber daya lokal melalui kegiatan usaha primer, sekunder, maupun tersier. "Kegiatan sektor ekonomi primer dapat berupa pengembangan pertanian dalam arti luas, termasuk perkebunan dan perternakan, serta pengembangan usaha ekstraktif di bidang perikanan, kehutanan, dan pertambangan,” tambah Endang yang juga merangkap sebagai ketua kegiatan ini.

Acara ini turut dihadiri oleh perwakilan dari kabupaten perbatasan yaitu Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sedangkan, dari kalangan investor dihadiri Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), PT. Mitra BUMDes Nusantara, serta Lembaga Pemberdayaan Masyarakat. Selain itu acara ini juga dihadiri oleh para perwakilan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, calon investor baik BUMN maupun pihak swasta, dan perbankan.

Kegiatan tersebut diselenggarakan di Hotel Grand Mercure Jakarta mulai 8 sampai 9 Oktober 2018, dengan mengusung tema “Mewujudkan Kawasan Perbatasan Sebagai Pusat Pertumbuhan Baru, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Menarik Investor untuk Berinvestasi pada Pengembangan Komoditas Unggulan Desa-desa di Perbatasan Negara."

Baca juga: Beda tantangan, transmigrasi kembangkan model investasi