Jakarta (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia menargetkan 82 juta penumpang selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2019, yaitu dimulai sejak 20 Desember 2018 hingga 6 Januari 2019.

"Tahun lalu penumpang Natal dan Tahun Baru itu 77 juta, tahun ini kita targetkan 82 juta," kata Wakil Direktur Pemasaran dan Penjualan Transportasi Penumpang KAI Mukti Jauhari dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan untuk tren Natal dan Tahun Baru animo masyarakat tidak setinggi ketika Lebaran. Tiket yang terjual baru 15 persen, padahal sudah melewati H-90.

"Kalau lihat permintaannya, tren reservasi tidak seperti Lebaran masih kecil, sepertinya melihat pengalaman karena belum ditentukan hari libur, nanti takut dibatalkan lagi, terus 'reroute' lagi," katanya.

Untuk pendapatan, Mukti menargetkan sama seperti target penumpang, yaitu meningkat empat hingga lima persen dari tahun lalu.

Sementara itu untuk pendapatan secara keseluruhan, lanjut dia, bisa meningkat 12 persen dibandingkan 2017.
"Hingga kuartal III ini, kita sudah capai 100,5 persen. Insya Allah tercapai sampai akhir tahun," katanya.

Dia mengatakan tren penumpang saat ini beralih dari KA Ekonomi ke KA Ekonomi premium.

Tercatat, jumlah penumpang Kereta Api (KA) mencapai 4,85 juta orang atau naik sebesar lima persen dibandingkan periode serupa pada tahun 2016.

Jumlah tersebut terdiri dari sebanyak 571.176 penumpang KA Eksekutif, 282.623 penumpang KA Bisnis, 1,72 juta penumpang KA Ekonomi dan sebanyak 2,27 juta KA Lokal.

Baca juga: Lewat daring, PT KAI jual 173.655 tiket murah