Jakarta (ANTARA News) - Bayi perempuan lahir dengan selamat di RS Lapangan Bulan sabit Merah Indonesia (BSMI), Sigi, Sulawesi Tengah, pada Rabu dini hari pukul 01.35 Wita.

Siaran pers BSMI yang diterima Antara dari Jakarta, Rabu, menyebutkan, ibu sang bayi bernama Dorothy (40 tahun) merupakan pengungsi di Desa Jono Oge, Biromaru. Ia melahirkan bayi di fasilitas RS Lapangan BSMI secara normal.

Bayi yang dilahirkan Dorothy itu merupakan bayi pertama yang lahir di RS Lapangan BSMI.

Menurut Rudi, persalinan Dorothy dibantu oleh Bidan Aida. Pasien Dorti datang ke RS Lapangan BSMI setelah dirujuk dari Puskesmas Biromaru sekitar pukul 21.00 Wita.

Dorothyi dirujuk karena keterbatasan alat dan fasilitas di puskesmas, usai dihantam gempa besar pada 28 September 2018 lalu.

"Saat dibawa ke sini, kondisinya sudah pembukaan enam. Kita tunggu sampai tengah malam sudah pembukaan lengkap tapi bayi belum mau turun. Ternyata ada lilitan tali pusar di lehernya. Alhamdulillah saat pembukaan sepuluh, bayi lahir sehat dan selamat begitu juga dengan sang ibu," ujar Aida dari RS Lapangan BSMI di Sigi.

Aida menuturkan, sang ibu sempat meminta pulang ke rumah saat proses melahirkan. Alasannya ia tidak pernah dibantu melahirkan oleh tenaga medis. Sang pasien mengaku ingin melahirkan di rumah dengan bantuan dukun anak.

"Kita yakinkan jika fasilitas di sini lengkap untuk melahirkan. Ini pengalaman pertama sang ibu melahirkan dibantu tenaga medis. Empat kelahiran sebelumnya selalu dengan dukun anak dan dua di antara calon bayi sebelumnya mengalami keguguran. Jadi kami tenangkan agar proses persalinan lancar," ungkap Aida.

Aida menerangkan kondisi ibu dan anaknya stabil dan menjalani proses pemulihan di RS Lapangan BSMI, sebelum diperbolehkan kembali ke pengungsian.

Sesaat usai melahirkan bidan juga melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) bagi Dorothy dan bayinya. Dorothy yang diantar suaminya, Jono, mengucapkan terima kasih atas pertolongan proses kelahiran anaknya.

"Saya juga minta maaf ke teman-teman bidan karena ini pengalaman pertama saya melahirkan dengan bidan," papar Dorothy.

Sekretaris Jenderal BSMI Muhammad Rudi menerangkan, fasilitas untuk melahirkan di RS BSMI terbilang lengkap. Mulai dari tenaga bidan, obat-obatan dan ruang perawatan, termasuk juga logistik bagi pasien.

Rudi mengatakan, RS Lapangan BSMI sudah didatangi para pengungsi yang berobat. Mayoritas pengungsi menderita ISPA, alergi, pusing-pusing, diare, demam, trauma fisik, luka-luka dan insomnia.

"Kita juga menemukan ada pasien patah tulang dari hasil "mobile clinic" tapi trauma kalau dibawa ke RS. Persis seperti di Lombok. Saat diterangkan RS bentuknya tenda baru mau diperiksa," kata Rudi.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah telah menunjuk BSMI sebagai koordinator klaster kesehatan untuk seluruh Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Keputusan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh BSMI dengan mendirikan RS Lapangan di Jl. Pramuka, Sigi Biromaru, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Baca juga: RS Lapangan BSMI jadi alternatif warga Sigi
Baca juga: BSMI segera dirikan RS Lapangan di Sulteng