Jakarta (ANTARA News) - Kementerian ESDM mencatat hingga saat ini sebanyak 21 unit stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) sudah beroperasi di Donggala, Palu dan Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, pascagempa pada 28 September 2018.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta, Selasa, menyebutkan sebelumnya 19 SPBU beroperasi di Sulawesi Tengah yang terdiri atas 15 SPBU di Kota Palu, tiga di Donggala, dan satu di Sigi.

"Laporan terbaru, PT Pertamina telah mengoperasikan 21 SPBU dari sebelumnya 19 SPBU. Kedua SPBU tambahan tersebut berada di Donggala. Terima kasih kepada Pertamina yang terus melakukan upaya pemulihan pasokan BBM dengan baik," katanya.

Pertamina, lanjutnya, juga memberikan bantuan berupa 24 mobil tangki (8 berasal dari Terminal BBM Pare-pare dan 16 lainnya dari Tanjung Priok), 154 operator SPBU dari Jawa, Sulawesi dan Kalimantan, 12.000 liter solar diangkut pesawat khusus dari Kalimantan Utara, 41 dispenser portable telah beroperasi dari total 41 unit, dan 14 mobil dispenser (2 sudah terdistribusi, 12 masih dalam perjalanan).

Lalu, sejumlah kapal tanker yakni MT Karmila bermuatan premium 1.200 kiloliter, MT Lamiwuri 2.000 kl solar dan 1.800 kl avtur, MT Kasim 2.100 kl premium, 2.000 kl pertamax, dan 900 kl solar dan MT Alice XXV 1.300 KL premium telah dibongkar.

Pengiriman BBM melalui jalur darat sudah sebanyak 500 kl dan 11.200 kl melalui jalur laut.

Menurut Agung, Posko ESDM Siaga Bencana terus melakukan langkah-langkah pemulihan di wilayah terdampak gempa bumi. Bantuan dari BUMN dan stakeholder sektor ESDM juga terus berdatangan.

"Bantuan sektor ESDM telah diberikan sejak hari pertama pascagempa. Bantuan akan terus diberikan hingga kondisi lokasi terdampak pulih seperti semula," katanya.

Baca juga: SPBU Portable Sulteng sudah dioperasikan bertahap