Jakarta (ANTARA News) - Departemen Luar Negeri (Deplu) RI pada Jumat menyatakan, belum menerima laporan menyebutkan seorang pelaut Indonesia tenggelam di Israel. Pernyataan itu dikemukakan Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia, Teguh Wardoyo, ketika dihubungi di Jakarta. "Saya belum terima laporan. Lagi pula, kita tidak memiliki perwakilan di sana (Israel)," katanya. Namun, menurut Teguh, ia akan melacak kebenaran keterangan itu. Menurut kantor berita Reuters, Jumat malam, pasukan Israel berhasil mengangkat jenazah dua korban kapal tenggelam, yaitu pelaut asal Indonesia dan Ukrania, yang tewas setelah kapal barang berbedera Israel tempat mereka bekerja bertabrakan dengan kapal pesiar Siprus di perairan Haifa, Israel. Pasukan itu menyelamatkan 11 awak dari kapal barang "Shelly" milik Israel, namun kapal barang itu tenggelam bersama dua awaknya. Angkatan laut Israel mengangkat jenasah pelaut itu setelah melakukan upaya penyelamatan beberapa jam. Jurubicara Kepolisian Israel Micky Rosenfeld mengatakan bahwa kapten kapal berusia 30 tahun itu berasal dari Indonesia, sedangkan awak kapal berusia 22 tahun berasal dari Ukraina. Namun, jatidiri mereka belum diungkapkan. Sementara itu, sekitar 700 penumpang kapal pesiar dan awak kapal "Salamis Glory" tidak terluka akibat tabrakan itu. Penyebab tabrakan belum diketahui. (*)