Dewan Masjid mendata imam yang jadi korban gempa
9 Oktober 2018 15:22 WIB
Imam masjid dan pemuka agama di Masjid Raya Baiturrahim Lolu, Kota Palu. Dari kiri KH Idris Latade, KH Idris Lamatoro, KH Jayadin S Mahu, H Abdul Kadir Abdullah, dan H Zaenong Nurul Saadah seusai Shalat Jumat pertama (5/10/2018) setelah gempa pada Jumat (28/9/2018). (ANTARA FOTO/Budi Setiawanto)
Palu (ANTARA News) - Dewan Masjid Indonesia Kota Palu, Sulawesi Tengah, mempersiapkan pendataan jumlah imam masjid yang menjadi korban gempa dan tsunami pada 28 September 2018.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Palu Ikbal Andi Mangga sebagaimana dilaporkan oleh Kontributor Kantor Berita Antara Muh Arsyandi di Palu, Selasa, menyampaikan bahwa DMI Pusat telah meminta pendataan imam masjid yang menjadi korban gempa agar bisa diberikan santunan.
"Imam masjid yang meninggal atau luka-luka akan diurus santunannya oleh DMI Pusat," kata Ikbal.
Pendataan imam masjid yang menjadi korban bencana merupakan permintaan dari DMI Pusat.
"Saya belum bisa menentukan kapan mulai pendataannya karena saya masih cari teman- teman pengurus DMI Palu yang selamat dan memulihkan kembali mental mereka untuk bisa kembali aktif," katanya.
Menurut Ikbal, upaya memulihkan dan membangun kembali mental para imam dan pengelola masjid akibat gempa sangat penting dilakukan oleh semua pemangku kepentingan untuk menuju Palu Bangkit.
DMI Palu terlebih dulu akan mendata seluruh masjid beserta imam dan pengurus masjid yang ada di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu.
Setelah itu DMI Palu akan mengajukan daftar imam masjid yang meninggal atau luka-luka ke DMI Pusat agar para korban diberi santunan .
DMI Pusat juga akan memberikan santunan untuk merehabilitasi atau merekonstruksi masjid-masjid yang rusak atau hancur akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,4 di Donggala dan diikuti dengan gelombang tsunami di Palu pada Jumat (28/9) lalu.
Berdasarkan data pada Sistem Informasi Masjid (Simas) Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Direktorat Jenderal Bimas Islam, Kementerian Agama RI, jumlah masjid di Kota Palu sebanyak 382 masjid.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Palu Ikbal Andi Mangga sebagaimana dilaporkan oleh Kontributor Kantor Berita Antara Muh Arsyandi di Palu, Selasa, menyampaikan bahwa DMI Pusat telah meminta pendataan imam masjid yang menjadi korban gempa agar bisa diberikan santunan.
"Imam masjid yang meninggal atau luka-luka akan diurus santunannya oleh DMI Pusat," kata Ikbal.
Pendataan imam masjid yang menjadi korban bencana merupakan permintaan dari DMI Pusat.
"Saya belum bisa menentukan kapan mulai pendataannya karena saya masih cari teman- teman pengurus DMI Palu yang selamat dan memulihkan kembali mental mereka untuk bisa kembali aktif," katanya.
Menurut Ikbal, upaya memulihkan dan membangun kembali mental para imam dan pengelola masjid akibat gempa sangat penting dilakukan oleh semua pemangku kepentingan untuk menuju Palu Bangkit.
DMI Palu terlebih dulu akan mendata seluruh masjid beserta imam dan pengurus masjid yang ada di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu.
Setelah itu DMI Palu akan mengajukan daftar imam masjid yang meninggal atau luka-luka ke DMI Pusat agar para korban diberi santunan .
DMI Pusat juga akan memberikan santunan untuk merehabilitasi atau merekonstruksi masjid-masjid yang rusak atau hancur akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,4 di Donggala dan diikuti dengan gelombang tsunami di Palu pada Jumat (28/9) lalu.
Berdasarkan data pada Sistem Informasi Masjid (Simas) Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Direktorat Jenderal Bimas Islam, Kementerian Agama RI, jumlah masjid di Kota Palu sebanyak 382 masjid.
Pewarta: Muh Arsyandi dan Budi Setiawanto
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: