Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie menyarankan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, tetap bersahabat dengan Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno.

"Erick Thohir dan Sandiaga Uno sudah lama bersahabat. Meskipun saat ini posisinya berseberangan dalam menghadapi kompetisi pemilou presiden 2019, tapi harus tetap menjalin persahabatan dengan baik," kata Aburizal kepada pers usai pertemuan tertutup dengan Ketua TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, yang didampingi para wakil ketua, sekretaris, dan wakil sekretaris, di kediaman pribadi Aburizal Bakrie, di Jalan Mangun Sarkoro, Menteng, Jakarta, Senin malam.

Hadir pada pertemuan tersebut, Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, yang didampingi Sekretaris Hasto Kristiyanto, Wakil Sekretaris Raja Juli Antoni, Direktur Program Aryo Bimo, serta beberapa anggota lainnya.

Menurut Aburizal, meskipun saat ini dalam situasi menghadapi pemilu presiden 2019, tapi persahabatan Erick dan Sandiaga harus tetap terjalin baik, untuk meredam situasi politik nasional yang memanas. "Erick dan Sandiaga, merupakan sosok muda yang strategis untuk memjembatani komunikasi di antara dua kubu pasangan capres-cawapres yang berkompetisi," katanya.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu menegaskan, Erick dan Sandiaga merupakan sosok yang strategis untuk menjembatani penyelesaian konflik yang sewaktu-waktu bisa terjadi di antara kedua kubu. Dengan persahabatan Erick dan Sandiaga, kata dia, jika ada pernyataan atau tindakan yang tidak pantas dari kubu Prabowo-Sandiaga, Erick bisa menemui Sandiaga untuk menyelesaikan persoalan.

Sebaliknya, menurut Aburizal, jika dari kubu Jokowi-Ma'ruf ada bertindak atau membuat pernyataan tak pantas, maka Sandiaga dapat mendatangi Erick untuk menyelesaikannya. Kalau ada yang kurang baik dari kubu Jokowi-Ma'ruf, biar Sandiaga yang memberi tahu pada Erick," kata dia.

Dia menegaskan, agar kedua kubu dapat menjunjung komitmen pemilu damai serta dapat menjaga perdamaian dan keamanan dalam menghadapi pemilu presiden 2019.

"Kedua kubu harus memiliki komitmen yang tinggi untuk menjaga persatuan masyarakat agar tidak terpecah. Kalau kedua kubu dapat menjafa komitmen ini maka pemilu akan dapat terselenggara dengan baik dan demokratis," katanya.