Palu (ANTARA News) - Sektor kesehatan di Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, yang terdampak gempa serta tsunami diupayakan bisa pulih seperti biasa pada minggu ketiga pascabencana.

Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan di Palu, Senin, tahap pemulihan akan dilakukan dengan upaya dari layanan kesehatan, gizi, kesehatan reproduksi, pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan, dan kesehatan jiwa.

Yurianto mengatakan layanan kesehatan diharapkan sudah bisa beroperasi dengan tenaga sumber daya manusia (SDM) kesehatan daerah setempat mulai pekan depan.

Saat ini sebanyak 50 Puskesmas di Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Sigi sudah mulai beroperasi dengan dibantu oleh tenaga relawan. Begitu juga pada 11 rumah sakit di tiga wilayah terdampak yang diisi oleh dokter dan perawat dari relawan.

Tim dari Kementerian Kesehatan telah melakukan penilaian terhadap alat-alat medis yang masih bisa digunakan dan tidak mengalami kerusakan. Sementara sebagian besar Puskesmas tidak ada yang rusak.

"Secara umum dapat dikatakan 90 persen sudah pulih," kata Yurianto.

Selain itu dalam upaya menjaga pertumbuhan dan gizi, Kementerian Kesehatan menyiapkan bahan makanan untuk pangan bayi dan anak. Dibutuhkan sekitar 1500 sampai 2000 porsi makanan bayi dan anak setiap hari.

Pembuatan makanan bayi dan anak tersebut dilakukan sendiri oleh orang tua anak di dapur umum, atau di rumah warga yang tidak terlalu parah terdampak gempa.

"Kita menyadari bahwa dapur umum mungkin tidak sempat untuk memasak makanan untuk bayi, tidak sempat membuat bubur dan sebagainya. Kalaupun sayur, itu sayur untuk porsinya orang dewasa dengan bumbu dan sebagainyam," kata Yurianto.

Selanjutnya setelah Puskesmas sudah kembali berjalan normal di minggu ketiga pascabencana, agenda kesehatan rutin yang dilakukan oleh bayi seperti imunisasi, pemeriksaan kesehatan ibu hamil, serta layanan kontrasepsi akan dijalankan lagi.

Dalam hal pengendalian penyakit, Kementerian Kesehatan juga menargetkan untuk memberikan pelayanan kesehatan untuk pasien dengan penyakit kronis.

Misalnya seperti penyakit TBC, diabetes, hipertensi, dan ODHA, yang harus selalu meminum obat untuk mengendalikan penyakitnya. Kemenkes akan melakukan identifikasi untuk mencari orang dengan penyakit kronis dan segera menanganinya agar bisa kembali mengonsumsi obat.

Untuk kesehatan lingkungan, Kementerian Kesehatan telah menyemprotkan disinfektan pada rumah sakit-rumah sakit yang sempat menjadi transit jenazah korban sebelum dimakamkan. Disinfeksi RS tersebut dilakukan secara serial berulang kali untuk membunuh bakteri yang tersisa dari pembusukan jenazah.

Kementerian Kesehatan rencananya juga akan menyemprotkan disinfektan pada sampah-sampah di pinggir jalan yang sudah menumpuk pascagempa. Sampah-sampah terlihat menumpuk hingga menggunung di tepi jalan atau di badan jalan pada beberapa ruas setelah kejadian gempa dan beberapa hari Kota Palu ditinggal oleh penghuninya.

Setelah itu di bidang kesehatan jiwa, yaitu yang dimulai dari pemulihan trauma, harus dilakukan oleh berbagai pihak.

Yurianto mengatakan pemulihan trauma adalah tanggung jawab semua pihak.

Dia meminta pada berbagai kalangan agar tidak menyebarkan kabar bohong atau yang belum tentu benar di media sosial. Yurianto juga mengimbau kepada media agar tidak menyiarkan pemberitaan yang malah membangun trauma korban.

"Anak itu dunianya bermain, gembirakan dia, ajak bermain dia. Kalau kemudian dieksploitasi bagaimana tentang bencana, untuk apa kita dapatkan gambaran kesan bencana terhadap anak kecuali hanya membangkitkan trauma saja. Kecuali kalau kita mau mengeksploitasi, kesedihan kekacauan mau dieksploitasi 'monggo', tapi menurut saya ngga bijak," terang Yurianto.

Baca juga: 1.117 relawan kesehatan akan jangkau area terpencil terdampak bencana

Menurut dia, saat ini masih ada warga yang dalam tahap penyangkalan bahwa anggota keluarga atau kerabatnya sudah meninggal dunia. Yurianto mengatakan butuh waktu beberapa lama hingga akhirnya orang tersebut berada pada tahap menerima kenyataan.

Proses pemulihan trauma ini, kata Yurianto, butuh waktu panjang dan harus dilakukan oleh semua pihak.

Kemenekes juga mengharapkan pada akhir minggu depan fokus penanganan pengungsi sudah terorganisasi dengan terpusat pada satu titik dengan alasan efisiensi. "Jadi kita bisa bangunkan fasilitas kebutuhan air bersih, membangun MCK komunal, membangun dapur umum, dan bisa melaksanakan masakan anak bayi dan anak," kata Yurianto.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Reni Lamajino mengatakan ASN di Dinas Kesehatan yang sudah mulai bekerja pada hari pertama masuk kerja, Senin (8/10) sekitar 40 persen.

Reni menargetkan hingga pekan depan 90 persen ASN bidang kesehatan di Sulawesi Tengah sudah masuk bekerja untuk menjalankan fungsi layanan kesehatan.

Baca juga: 90 persen fasilitas kesehatan di Palu, Donggala, Sigi, sudah pulih