Sandiaga perlu kerja lebih keras dongkrak elektabilitas
8 Oktober 2018 23:38 WIB
Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan memaparkan Rilis Survei Nasional Elektabilitas Capres: Pengalaman Menjelang Hari H (2004-2019) di Jakarta, Minggu (7/10/2018). Dalam survei tersebut elektabilitas Capres dan Cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul atas kompetitornya dengan perolehan suara 60,4 persen sedangkan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memperoleh 29,8 persen. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Jakarta (ANTARA News) - Calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno mengatakan ia perlu bekerja lebih keras untuk mendongkrak elektabilitasnya dan capres Prabowo Subianto dalam Pemilu 2019.
"Ya kami kerja harus lebih kuat lagi cawapres KH Ma'ruf dan saya harus menjadi pendongkrak elektabilitas Pak Prabowo dan Pak Jokowi," kata dia di Jakarta, Senin.
Hal tersebut terkait hasil survei lembaga penelitian Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menunjukkan sosok calon wakil presiden Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno belum signifikan memberikan tambahan efek elektoral bagi pasangan capresnya masing-masing.
Sandiaga menyebut tugas cawapres salah satunya harus membantu menaikkan elektabilitas capres, bukan hanya menjadi ban serep.
Langkah untuk meningkatkan elektabilitas adalah dengan turun ke masyarakat dan bertemu langsung dengan harapan menyentuh hati dan menangkap aspirasi masyarakat.
Baca juga: SMRC: Capres yang trennya selalu unggul sulit dikalahkan
Dalam survei tersebut, sebanyak 60,2 persen responden memilih Jokowi sedangkan 28 persen memilih Prabowo dan responden tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 11,1 persen sehingga untuk mendongkrak elektabilitas padangan nomor urut 02, Sandiaga harus bekerja lebih keras.
"Ya itu takdir saya. Saya harus kerja keras kerja, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas. Saya melihat tantangannya di situ," ucap Sandiaga.
Namun, ia merasa terbantu dengan isu ekonomi karena menurut dia, isu ekonomi menjadi topik yang mendominasi dan lebih dari separuh masyarakat Indonesia menyebut soal keadaan ekonomi.
Untuk itu, ia merasa perlu bekerja keras meyakinkan masyarakat kondisi ekonomi akan menjadi lebih baik ke depan.
Baca juga: Survei SMRC: Cawapres belum signifikan berikan efek elektoral
"Ya kami kerja harus lebih kuat lagi cawapres KH Ma'ruf dan saya harus menjadi pendongkrak elektabilitas Pak Prabowo dan Pak Jokowi," kata dia di Jakarta, Senin.
Hal tersebut terkait hasil survei lembaga penelitian Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menunjukkan sosok calon wakil presiden Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno belum signifikan memberikan tambahan efek elektoral bagi pasangan capresnya masing-masing.
Sandiaga menyebut tugas cawapres salah satunya harus membantu menaikkan elektabilitas capres, bukan hanya menjadi ban serep.
Langkah untuk meningkatkan elektabilitas adalah dengan turun ke masyarakat dan bertemu langsung dengan harapan menyentuh hati dan menangkap aspirasi masyarakat.
Baca juga: SMRC: Capres yang trennya selalu unggul sulit dikalahkan
Dalam survei tersebut, sebanyak 60,2 persen responden memilih Jokowi sedangkan 28 persen memilih Prabowo dan responden tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 11,1 persen sehingga untuk mendongkrak elektabilitas padangan nomor urut 02, Sandiaga harus bekerja lebih keras.
"Ya itu takdir saya. Saya harus kerja keras kerja, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas. Saya melihat tantangannya di situ," ucap Sandiaga.
Namun, ia merasa terbantu dengan isu ekonomi karena menurut dia, isu ekonomi menjadi topik yang mendominasi dan lebih dari separuh masyarakat Indonesia menyebut soal keadaan ekonomi.
Untuk itu, ia merasa perlu bekerja keras meyakinkan masyarakat kondisi ekonomi akan menjadi lebih baik ke depan.
Baca juga: Survei SMRC: Cawapres belum signifikan berikan efek elektoral
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: