Pertemuan IMF-WB
Indeks Pembangunan SDM Terbaru Diluncurkan
8 Oktober 2018 20:16 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan memberikan pengarahan kepada media mengenai persiapan Pertemuan Tahunan IMF-WBG 2018 di Westin Resort Bali International Conference Center (BICC), Nusa Dua, Bali, Senin (8/10/2018). ((ANTARA/Calvin Basuki))
Nusa Dua (ANTARA News) - Bank Dunia akan meluncurkan Indeks Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) terbaru atau Human Capital Index dalam Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 di Nusa Dua, Bali.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia Luhut Binsar Panjaitan di Nusa Dua, Bali, Senin, mengatakan 189 Bank Sentral di seluruh dunia akan ikut merumuskan indeks pembangunan SDM itu. Setelah diluncurkan, indeks tersebut akan menjadi acuan baru untuk pembangunan SDM di dunia.
"Human capital ini akan keluar di sini. Itu akan jadi acuan di dunia, itu akan bagus untuk Indonesia, jadi pusat perhatian dunia," kata Luhut, yang juga Ketua Panitia Pelaksanaan Pertemuan Tahunan IMF - World Bank 2018.
Di kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan indeks tersebut akan mampu mengukur keberhasilan investasi di bidang pembangunan SDM.
"Investasi SDM, hampir semua studi di dunia bilang tingkat pengembaliannya tinggi. Tapi banyak negara yang masih investasinya tidak efektif. Padahal manusia itu pokok fokus paling penting," kata Sri.
Sri mengatakan, indeks tersebut dapat mendorong negara-negara di dunia untuk saling belajar membangun kualitas SDM yang baik.
Indonesia, kata Sri, masuk dalam pengadopsi awal dari indeks tersebut. Dia mengatakan, Indonesia sudah memiliki komitmen anggaran untuk perbaikan manusia dan pengentasan kemiskinan seperti alokasi 20 persen untuk sektor pendidikan dan lima persen untuk sektor kesehatan dari total belanja APBN.
Bank Dunia rencananya akan meluncurkan Indeks SDM yang baru pada Kamis (11/8) di Bali. Peluncuran itu akan langsung dilakukan oleh Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim.
Indeks tersebut akan mengukur tingkat kesehatan untuk anak, remaja, hingga dewasa. Selain itu, indeks juga akan mengukur kualitas dan kuantitas pendidikan yang bisa diterima anak hingga usia 18 tahun.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia Luhut Binsar Panjaitan di Nusa Dua, Bali, Senin, mengatakan 189 Bank Sentral di seluruh dunia akan ikut merumuskan indeks pembangunan SDM itu. Setelah diluncurkan, indeks tersebut akan menjadi acuan baru untuk pembangunan SDM di dunia.
"Human capital ini akan keluar di sini. Itu akan jadi acuan di dunia, itu akan bagus untuk Indonesia, jadi pusat perhatian dunia," kata Luhut, yang juga Ketua Panitia Pelaksanaan Pertemuan Tahunan IMF - World Bank 2018.
Di kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan indeks tersebut akan mampu mengukur keberhasilan investasi di bidang pembangunan SDM.
"Investasi SDM, hampir semua studi di dunia bilang tingkat pengembaliannya tinggi. Tapi banyak negara yang masih investasinya tidak efektif. Padahal manusia itu pokok fokus paling penting," kata Sri.
Sri mengatakan, indeks tersebut dapat mendorong negara-negara di dunia untuk saling belajar membangun kualitas SDM yang baik.
Indonesia, kata Sri, masuk dalam pengadopsi awal dari indeks tersebut. Dia mengatakan, Indonesia sudah memiliki komitmen anggaran untuk perbaikan manusia dan pengentasan kemiskinan seperti alokasi 20 persen untuk sektor pendidikan dan lima persen untuk sektor kesehatan dari total belanja APBN.
Bank Dunia rencananya akan meluncurkan Indeks SDM yang baru pada Kamis (11/8) di Bali. Peluncuran itu akan langsung dilakukan oleh Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim.
Indeks tersebut akan mengukur tingkat kesehatan untuk anak, remaja, hingga dewasa. Selain itu, indeks juga akan mengukur kualitas dan kuantitas pendidikan yang bisa diterima anak hingga usia 18 tahun.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2018
Tags: