Pertemuan IMF-WB
Luhut: pemerintah berhemat gunakan anggaran pertemuan IMF-WB
8 Oktober 2018 18:50 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan memberikan pengarahan kepada media mengenai persiapan Pertemuan Tahunan IMF-WBG 2018 di Westin Resort Bali International Conference Center (BICC), Nusa Dua, Bali, Senin (8/10/2018). (ANTARA/Calvin Basuki)
Nusa Dua, Bali, (Antara) - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah berhemat dalam menggunakan anggaran untuk Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (IMF-WB) yang alokasinya sebesar Rp855,6 miliar.
"Dari total pagu anggaran yang dialokasikan APBN 2017/2018 itu, sampai hari ini kami menggunakan sekitar Rp566 miliar. Jadi kami betul-betul menghemat yang tidak perlu," kata Luhut dalam konferensi pers persiapan Pertemuan Tahunan IMF-WB di Nusa Dua, Bali, Senin.
Selaku Ketua Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF-WB, Luhut menjelaskan bahwa anggaran tersebut sebagian besar digunakan untuk mengembangkan infrastruktur di Bali diantaranya perluasan apron Bandara Ngurah Rai dan pembangunan underpass Simpang Tugu Ngurah Rai, untuk menyambut para tamu dan delegasi.
Pengembangan infrastruktur itu disebut Luhut sebagai investasi jangka panjang untuk meningkatkan sektor pariwisata Bali dan mengurangi kepadatan lalu lintas.
"Dengan membangun underpass, sekitar 40 persen kepadatan lalu lintas berkurang," kata dia.
Sementara perluasan apron bandara akan meningkatkan jumlah wisatawan dan tingkat hunian hotel di Bali dari sekitar 60 persen menjadi 70-80 persen.
Kehadiran peserta Pertemuan Tahunan IMF-WB yang mencapai 34 ribu orang diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan dan menambah devisa yang masuk ke dalam negeri.
Menurut perhitungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dampak ekonomi secara langsung diperkirakan senilai Rp5,9 triliun untuk pembangunan sejumlah infrastruktur yaitu underpass Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa, patung Garuda Wisnu Kencana dan tempat pembuangan akhir sampah Suwung serta biaya operasional.
Sementara itu, diharapkan para tamu dan delegasi akan "menyumbang" devisa ratusan triliun rupiah untuk kebutuhan dan akomodasi mereka selama perhelatan yang diselenggarakan pada 8-14 Oktober 2018.
Baca juga: Sri Mulyani bantah jadi tuan rumah IMF-WB agar dapat utang
Baca juga: Presiden: Sebagian besar anggaran pertemuan IMF-BD untuk kembangkan Bali
Baca juga: Menkeu pastikan ketersediaan dana penanganan dampak bencana
"Dari total pagu anggaran yang dialokasikan APBN 2017/2018 itu, sampai hari ini kami menggunakan sekitar Rp566 miliar. Jadi kami betul-betul menghemat yang tidak perlu," kata Luhut dalam konferensi pers persiapan Pertemuan Tahunan IMF-WB di Nusa Dua, Bali, Senin.
Selaku Ketua Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF-WB, Luhut menjelaskan bahwa anggaran tersebut sebagian besar digunakan untuk mengembangkan infrastruktur di Bali diantaranya perluasan apron Bandara Ngurah Rai dan pembangunan underpass Simpang Tugu Ngurah Rai, untuk menyambut para tamu dan delegasi.
Pengembangan infrastruktur itu disebut Luhut sebagai investasi jangka panjang untuk meningkatkan sektor pariwisata Bali dan mengurangi kepadatan lalu lintas.
"Dengan membangun underpass, sekitar 40 persen kepadatan lalu lintas berkurang," kata dia.
Sementara perluasan apron bandara akan meningkatkan jumlah wisatawan dan tingkat hunian hotel di Bali dari sekitar 60 persen menjadi 70-80 persen.
Kehadiran peserta Pertemuan Tahunan IMF-WB yang mencapai 34 ribu orang diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan dan menambah devisa yang masuk ke dalam negeri.
Menurut perhitungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dampak ekonomi secara langsung diperkirakan senilai Rp5,9 triliun untuk pembangunan sejumlah infrastruktur yaitu underpass Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa, patung Garuda Wisnu Kencana dan tempat pembuangan akhir sampah Suwung serta biaya operasional.
Sementara itu, diharapkan para tamu dan delegasi akan "menyumbang" devisa ratusan triliun rupiah untuk kebutuhan dan akomodasi mereka selama perhelatan yang diselenggarakan pada 8-14 Oktober 2018.
Baca juga: Sri Mulyani bantah jadi tuan rumah IMF-WB agar dapat utang
Baca juga: Presiden: Sebagian besar anggaran pertemuan IMF-BD untuk kembangkan Bali
Baca juga: Menkeu pastikan ketersediaan dana penanganan dampak bencana
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: