Jakarta (ANTARA News) - Visionet Internasional, atau yang dikenal lewat dompet digital OVO, melihat konferensi IMF yang digelar di Bali sebagai langkah yang positif untuk dunia teknologi finansial.

“(Pembahasan) IMF kan lebar, mereka membahas ekonomi, khususnya fintech, pemerintah sedang menggenjot digitalisasi ekonomi di Indonesia,” kata Presiden Direktur OVO, Adrian Suherman saat ditemui Antara, Senin.

Adrian menilai bentuk dukungan pemerintah untuk tekfin di Indonesia berupa regulasi yang mendorong pertumbuhan tekfin, salah satunya rencana standardisasi kode quick respons (QR Code) agar dapat digunakan antar layanan atau interoperabilitas.

Artinya, satu kode dapat digunakan untuk membaca kode dari beberapa penyelenggara.

“Dengan ada hal itu, akan ada akselerasi ekosistem mobile payment,” kata Adrian.

Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan besar dunia dalam bidang ekonomi IMF-World Bank di Nusa Dua, Bali, berlangsung mulai tanggal 8 hingga 15 Oktober 2018. Para pemimpin lembaga keuangan dunia, mulai dari menteri hingga pengusaha direncanakan akan hadir di pertemuan tersebut.

IMF-WB 2018 di Bali melibatkan lebih dari 30 ribu peserta, terdiri atas 5.000an delegasi dan lebih dari 25 ribu non-delegasi dari 189 negara.

Pertemuan ini diselingi kegiatan solidaritas berupa penyerahan bantuan untuk rehabilitasi masjid, sekolah dan berbagai sarana-prasarana di wilayah Lombok, Lombok Utara dan Mataram.