Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan situasi Sulawesi Tengah setelah bencana gempa, tsunami dan likuifaksi sudah membaik sehingga upaya-upaya tanggap darurat lebih mudah dijalankan.

"Tiga hari pertama kemarin situasi kolaps karena tidak ada listrik, bahan bakar minyak dan jaringan seluler sehingga menyulitkan koordinasi dan distribusi bantuan," kata Willem dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.

Sekarang pasokan listrik dan bahan bakar minyak serta jaringan seluler mulai pulih dan kebutuhan dasar bagi para pengungsi korban bencana telah dapat terpenuhi meski ada kendala dalam penyaluran bantuan ke lokasi-lokasi yang terisolasi. Pengiriman bantuan ke daerah-daerah yang terisolasi dilakukan menggunakan 12 helikopter dari berbagai kementerian/lembaga.

"Laporan kemarin, sudah ada jalan yang bisa diakses meskipun masih terbatas untuk mobil kecil," kata Willem.

Ia menjelaskan pula bahwa 14 rumah sakit di Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Parigi Moutong telah berfungsi secara penuh.

"Untuk rumah sakit yang rusak, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan menyiapkan fasilitas darurat," katanya.

"Kementerian Kesehatan, TNI dan Polri membantu memberikan layanan kesehatan di beberapa tempat," ia menambahkan.

Baca juga:
Sistem kelistrikan pulih, PLN harapkan Palu bangkit
90 persen fasilitas kesehatan di Palu, Donggala, Sigi, sudah pulih