Nusa Dua, Bali, (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kegiatan solidaritas yang diselenggarakan Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018 merupakan bentuk kepedulian kepada masyarakat yang terkena dampak bencana.

"Meskipun kita menjadi tuan rumah dari Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018, kami terus memberikan perhatian yang sangat penuh bagi seluruh daerah terdampak, baik di Lombok maupun di Palu," kata Sri Mulyani dalam keterangannya seusai memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak di Lombok, Senin.

Sri Mulyani mengatakan Pertemuan Tahunan IMF-WB ini tidak hanya membahas perkembangan ekonomi global, namun juga memberikan perhatian yang besar terhadap situasi dalam negeri yang baru dilanda oleh bencana alam gempa bumi dan tsunami.

Untuk itu, pemberian bantuan diberikan melalui sinergi Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Kemenko Kemaritiman dan Dana Moneter Internasional (IMF) agar proses pemulihan terus berlanjut dan kegiatan ekonomi cepat pulih.

Dalam kesempatan ini, Sri Mulyani mengatakan pemerintah sudah mencairkan dana sebesar Rp2,1 triliun untuk Nusa Tenggara Barat untuk kedaruratan dan bantuan perumahan, yang dimanfaatkan untuk penanganan rumah rusak berat Rp50 juta, rumah rusak sedang Rp25 juta dan rumah rusak ringan Rp10 juta.

Sementara itu, Bank Indonesia juga memberikan bantuan sebesar Rp500 juta untuk rehabilitasi bangunan dan sarana-prasarana kepada lima masjid dan dua sekolah di wilayah Lombok Barat, Lombok Utara dan Mataram.

Sebelumnya, pegawai Kementerian Keuangan sudah melakukan aksi solidaritas untuk korban gempa Lombok sebesar Rp1 miliar pada awal September 2018.

Kemenko Kemaritiman ikut memberikan bantuan Rp500 juta untuk penanggulangan bencana dan baju seragam untuk dua sekolah dasar di Lombok.

Para staf maupun manajemen Dana Moneter Internasional (IMF) juga memberikan donasi senilai Rp2 miliar untuk penanganan bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah dan Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengatakan akan meminta uluran tangan seluruh peserta Pertemuan Tahunan, setelah mengetahui langsung keadaan di Lombok dan Palu.

"Dengan telah melihat secara langsung keadaan di Lombok dan Palu, kami akan meminta kepada seluruh peserta pertemuan untuk bisa mengulurkan tangan dan berbagi kedermawanan," ujarnya.

Baca juga: Pertemuan IMF diselingi aksi solidaritas korban bencana

Baca juga: Berbahasa Indonesia, Direktur Pelaksana IMF sampaikan pesan belasungkawa bencana Palu-Donggala