Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA News) - Aparat TNI mengapresiasi ketertiban masyarakat Palu dalam hal mengantre BBM selama pascabencana gempa yang terjadi sejak sepekan lalu.

"Masyarakat tertib. Masyarakat juga sekali diomongi itu tidak boleh, ya tidak boleh. Kami arahkan begini-begini dia mengerti, itu enaknya," kata Komandan Kompi 1 Pengamanan Palu, Letnan Satu Jamaludin, di Palu, Minggu.

Menurut dia, yang menjaga pengamanan SPBU Jalan Kartini, Palu, sejak pertama beroperasi hingga hari ini menilai masyarakat Palu tertib dan mau mengikuti aturan walaupun harus mengantre sangat panjang.

Bahkan saat masyarakat terpaksa mengambil langsung BBM dari tangki dalam tanah SPBU pada awal pascabencana di mana belum ada penjagaan aparat, warga juga mengantre secara tertib dan bergantian.

Aparat TNI dan Polri dikerahkan untuk bersiaga di seluruh SPBU Kota Palu dengan tujuan keamanan pascagempa Palu dan Donggala yang kemudian menimbulkan kepanikan.

Saat pertama kali SPBU Pertamina beroperasi, antrean BBM menggunakan jeriken yang dibariskan menggunakan tali. Antrean mengular sangat panjang hingga satu hari satu malam.

Kemudian pada Sabtu (6/10) diberlakukan antrean pengisian BBM menggunakan kendaraan yang juga masih mengular sangat panjang.

Salah seorang warga Karyono bahkan rela mengantre sejak pukul 05.00 WITA di depan gerbang SPBU yang masih ditutup hingga mendapatkan BBM pukul 10.00 WITA.

Hingga hari kesembilan pascagempa berkekuatan 7,4 skala Richter pada Jumat (28/9), antrean BBM di seluruh SPBU Kota Palu sudah kembali normal.