Palu (ANTARA News) - Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) Gabungan telah mengevakuasi 119 jenazah di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu selama delapan hari, sejak gempa mengguncang kawasan tersebut, Jumat (28/9).

"Untuk kemarin, Jumat, tim kami mengevakuasi 34 jenazah, sehingga totalnya ada 119 jiwa," kata petugas SAR Gabungan untuk kawasan Petobo, Chandra Kresna saat ditemui di lokasi penggalian, Sabtu.

Ia memperkirakan jumlah korban di Petobo akan terus bertambah, mengingat wilayah tersebut diisi tidak hanya oleh pemukiman, tetapi juga pasar, pusat kebudayaan Islam (Islamic Center), rumah sakit dan sekolah.

"Jumlah korban, kalau perkiraan pastinya akan terus bertambah, karena kalau dilihat gambar aslinya ada perumnas, perumahan BTN, Pasar Bulili, padat memang wilayahnya," tambahnya.

Untuk proses evakuasi hari ini, Chandra menambahkan, tim SAR Gabungan mengerahkan 88 personel dan lima eskavator.

"Dari lima eskavator, dua diantaranya difungsikan untuk membuka jalan utama, dan tiga sisanya untuk membantu tim SAR," kata Chandra.

Dalam kesempatan itu, ia mengatakan, kendala utama tim SAR di lapangan adalah jumlah personel evakuasi yang kurang memadai.

"Jumlah personel masih terbatas, apalagi dilihat dari luasnya wilayah yang terdampak di Petobo. Untuk evakuasi hari ini memang ada 88 orang untuk beroperasi di wilayah Petobo, tetapi idealnya harus ada 20-25 personel untuk mennyisir kawasan seluas 50 meter persegi," sebut Chandra.
Petugas tim SAR Gabungan untuk Petobo, Chandra Kresna memberi informasi terbaru saat ditemui di lokasi penggalian, Sabtu (6/10). (Genta Tenri Mawangi)


Ia menambahkan, panjang kawasan yang terdampak mencapai dua kilometer, sementara lebarnya belum dapat diketahui.

Sejauh ini, tim SAR Gabungan baru terdiri dari pegawai Badan Penyelamatan dan Pencarian Nasional (Basarnas), dan potensi SAR yang terdiri atas TNI/Polisi, relawan Palang Merah Indonesia (PMI), dan evakuator dari lembaga kemanusian.

Dalam operasi tim SAR Gabungan di Petobo yang digelar Sabtu, Dompet Dhuafa menerjunkan delapan orang petugas untuk mengangkut jenazah yang sudah dievakuasi dari Petobo.

"Untuk operasi hari ini ada delapan evakuator yang bertugas, kami diminta untuk mengantar jenazah dari lokasi ke pemakaman massal," sebut Ikhsan, salah satu relawan Dompet Dhuafa saat ditemui di Petobo, Sabtu.
Salah seorang Tim Rescue Dompet Dhuafa, Ikhsan saat ditemui jelang mengevakuasi korban di Petobo, Sabtu (6/10). (Genta Tenri Mawangi)

Sebelumnya, Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi Imam Rulyawan mengatakan, Dompet Dhuafa telah mengevakuasi minimal 30 jenazah tiap harinya.

"Per shift, tim rescue kami mampu mengangkut 10-13 jenazah. Satu hari ada tiga shift, jadi minimal ada 30 jenazah yang dievakuasi oleh relawan Dompet Dhuafa," kata Imam saat ditemui di Posko Induk Dompet Dhuafa, Jumat.

Ia menambahkan, tim evakuator Dompet Dhuafa telah memiliki keahlian khusus untuk mengangkut jenazah dari lokasi bencana, serta telah dilengkapi oleh alat pelindung diri (APD), dan dibantu oleh mobil khusus jenazah (barzah).

Gempa bumi dan gelombang Tsunami menghantam Kota Palu, Kabupaten Sigi, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Parigi Moutong, Jumat (28/9).

Jumlah korban saat ini telah mencapai 1.648 jiwa, dan sebanyak 70.821 orang tengah bertahan di pengungsian.

Baca juga: Jenazah korban gempa di Petobo kembali dievakuasi
Baca juga: 180 hektare area Petobo dan 202 hektare area Jono Oge ambles
Baca juga: Tim gabungan evakuasi 26 jenazah di Petobo
Baca juga: Ratusan rumah di Petobo masih tertimbun lumpur

***4***
(T. KR-GNT/